PT Adimitra Prima Lestari

Our Products

Produk Kami

PT Adimitra Prima Lestari Menyediakan Berbagai
Produk Bahan Kimia Terbaik untuk Anda

Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dan kebutuhan anda dalam distribusi dan importir bahan kimia, mulai dari pencampuran bahan, pengemasan hingga  pengiriman. Tujuan kami adalah anda dapat menerima produk bahan kimia dengan kualitas dan kuantitas yang tepat

Acid & Bases

Acid & Bases

Zat yang digunakan untuk mempengaruhi pH dan ion larutan. Penting untuk yang memerlukan reaksi dari proses kimia

Solvents

Solvents

Cairan yang digunakan untuk melarutkan zat lain. Banyak digunakan di industri seperti farmasi, kosmetik, dan cat

Salts

Salts

Hasil dari reaksi asam dan basa. Memiliki berbagai sifat dan dapat diaplikasikan sebagai perasa, pengawet, dan pembersih

General Chemicals

General Chemicals

Zat yang memiliki komposisi dan sifat kimia pasti. Produk ini termasuk unsur, senyawa, dan campuran untuk berbagai tujuan

Tailor-made Blends

Tailor-made Blends

Bahan kimia campuran yang disesuaikan dengan preferensi, spesifikasi, dan kebutuhan Anda

Daftar Produk

MINING & SMELTER

Industri ini berkaitan dengan penambangan dan pengolahan mineral menjadi logam murni atau bahan kimia. Prosesnya menggunakan bahan-bahan seperti asam sulfat, sianida, dan reagen flotasi untuk memisahkan dan memurnikan bijih, agar logam bisa didapat dengan efisien dan tetap ramah lingkungan.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acetic AcidDigunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang.
Activated CarbonDigunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya.
Aluminium SulphateSebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif.
Caustic SodaBerperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium.
Copper SulphateSebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga.
Ferric ChlorideKoagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik.
Ferric SulphateEfektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri.
Ferrous SulfateAgen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter.
Hydrated LimeDigunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH.
Hydrochloric AcidDipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air.
Hydrogen PeroxideOksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas.
Poly Ferric SulphateKoagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri.
Sodium CyanideBahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif.
Sodium MetabisulphiteAgen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat.
Sodium SulphateDigunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida.
Sodium SulphitePenghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair.
Sodium ThiocyanateBahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut.
Sulphuric AcidBahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat.
TCBMBahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi.

OIL DRILLING & MINING

Industri ini mengekstrak dan mengolah sumber daya alam dari bumi, seperti minyak, gas, batubara, logam, atau mineral. Oil drilling and mining dapat melibatkan eksplorasi, ekstraksi, pemurnian, transportasi, atau distribusi.

Bahan kimia untuk Oil Drilling

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acetic AcidDigunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang.
Activated CarbonDigunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya.
Aluminium SulphateSebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif.
Caustic SodaBerperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium.
Copper SulphateSebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga.
Ferric ChlorideKoagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik.
Ferric SulphateEfektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri.
Ferrous SulfateAgen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter.
Hydrated LimeDigunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH.
Hydrochloric AcidDipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air.
Hydrogen PeroxideOksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas.
Poly Ferric SulphateKoagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri.
Sodium CyanideBahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif.
Sodium MetabisulphiteAgen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat.
Sodium SulphateDigunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida.
Sodium SulphitePenghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair.
Sodium ThiocyanateBahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut.
Sulphuric AcidBahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat.
TCBMBahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi.

CONSTRUCTION

Industri ini menggunakan bahan kimia untuk meningkatkan performa dan ketahanan material. Produk utamanya meliputi aditif semen, campuran beton, sealant, dan penghambat korosi yang berfungsi memperkuat, mempermudah pengerjaan, serta memperpanjang umur struktur.

NAMA PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun.
Aluminium StearateDigunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma.
Calcium NitrateBerperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam.
Calcium StearateBerfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan.
Calcium SulphateDigunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan.
Cobalt SulphateDipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu.
Filter AidDigunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir.
KaolinDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material.
Magnesium OxideDigunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat.
Magnesium StearateBerperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material.
Silica FumeBahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat.
Sodium GluconateBerfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama.
Sodium Lauryl Ether SulfateSebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya.
Sodium Naphthalene SulfonateSuperplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah.
Titanium DioxideDigunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan.
Zinc OxideDimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban.
Zinc StearateBerfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir.

CONSTRUCTIONS

Industri ini melibatkan perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan struktur, seperti rumah, jembatan, jalan, dan bendungan. Construction dapat dikategorikan berdasarkan jenis proyek, seperti residensial, komersial, industri, atau sipil.

Chemical for Construction

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun.
Aluminium StearateDigunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma.
Calcium NitrateBerperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam.
Calcium StearateBerfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan.
Calcium SulphateDigunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan.
Cobalt SulphateDipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu.
Filter AidDigunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir.
KaolinDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material.
Magnesium OxideDigunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat.
Magnesium StearateBerperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material.
Silica FumeBahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat.
Sodium GluconateBerfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama.
Sodium Lauryl Ether SulfateSebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya.
Sodium Naphthalene SulfonateSuperplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah.
Titanium DioxideDigunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan.
Zinc OxideDimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban.
Zinc StearateBerfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir.

ELECTROPLATING & METAL TREATMENT

Industri ini menerapkan larutan kimia untuk penyelesaian permukaan dan ketahanan terhadap korosi. Bahan kimia utama yang digunakan meliputi asam, sianida, dan pemcerah untuk meningkatkan penampilan logam, daya tahan, serta fungsionalitas dalam berbagai aplikasi.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Barium ChlorideDigunakan dalam electroplating sebagai aditif untuk meningkatkan konduktivitas larutan elektrolit dan membantu proses pelapisan logam dengan lebih merata.
Barium SulphateBerfungsi sebagai filler dalam pelapisan elektrolitik untuk meningkatkan kekasaran permukaan dan adhesi lapisan logam.
Calcium FluorideDipakai dalam proses metalurgi sebagai fluks untuk menurunkan titik leleh slag serta dalam pelapisan untuk meningkatkan stabilitas larutan.
Chromic AcidKomponen utama dalam chrome plating untuk menghasilkan lapisan krom keras dan tahan korosi pada logam dasar.
Cobalt SulphateDigunakan sebagai katalis dalam electroplating nikel dan kobalt, meningkatkan kilap dan ketahanan aus lapisan.
Copper OxideDipakai dalam proses electroless plating dan preparasi permukaan sebelum pelapisan tembaga.
Copper SulphateElektrolit utama dalam copper plating untuk menghasilkan lapisan tembaga yang konduktif dan dekoratif.
Ferric ChlorideDigunakan sebagai etchant untuk membersihkan permukaan logam sebelum pelapisan serta dalam proses pickling baja.
Ferrous SulfateBerperan sebagai reduktor dalam proses electroplating dan pengolahan limbah logam berat.
Hydrochloric AcidDigunakan untuk pickling logam, menghilangkan oksida dan karat sebelum pelapisan.
Lead NitrateBerfungsi sebagai stabilisator dalam proses chrome plating untuk meningkatkan efisiensi arus.
Magnesium ChlorideDigunakan dalam pengolahan permukaan logam untuk meningkatkan adhesi lapisan berikutnya.
Manganese SulphateDipakai dalam pelapisan nikel dan sebagai aditif untuk meningkatkan kekerasan lapisan.
Nitric AcidDigunakan untuk membersihkan dan mempassivasi stainless steel serta dalam proses stripping lapisan logam.
Sulphuric AcidKomponen utama dalam larutan elektrolit untuk electroplating seng, nikel, dan tembaga, serta untuk pickling logam.
Zinc SulphateSumber ion seng dalam proses zinc plating untuk melindungi baja dari korosi.

ELECTROPLATING

Industri ini menggunakan arus listrik untuk mengendapkan lapisan tipis logam atau paduan pada permukaan logam lain. Electroplating dapat meningkatkan ketahanan korosi, ketahanan aus, konduktivitas, atau penampilan dari objek yang dilapisi.

bahan kimia untuk electroplating

JENIS PRODUK

Barium Carbonate
Calcium Fluoride
Chrome Oxide Green
Chromic Acid
Copper Oxide
Copper Sulfate
EDTA
Ferric Chloride
Ferrous Sulfate
Hydrochloric Acid/HCl
Hydrofluoric Acid/HF
Lead Nitrate
Lead Stearate
Magnesium Chloride
Manganese Sulphate
Monosodium Phospate
Nitric Acid
Sodium Dichromate
Sodium Stannate
Sulphuric Acid
Zinc Chloride
Zinc Sulfate

AGRICULTURE

Industri ini bergantung pada agrokimia seperti pupuk, pestisida, dan herbisida untuk meningkatkan hasil panen serta melindungi tanaman. Bahan-bahan kimia ini menjamin kesuburan tanah, pengendalian hama, dan produksi pangan berkelanjutan untuk populasi yang terus bertambah.

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Ammonium BicarbonateDigunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam.
Ammonium ChlorideBerfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif.
Borax PentahydrateSumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah.
Boric AcidSuplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir.
Calcium NitrateKalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya.
Cobalt SulphateDitambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia.
Copper SulphateBerperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah.
Diammonium PhosphatePupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK.
Ferrous SulphateMengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut.
Formic AcidDigunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Magnesium SulphateSumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning.
Manganese SulphateEssential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun.
Phosphoric AcidDipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul.
Potassium CarbonateBerfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura.

Potassium ChloridePupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin.
Potassium PhosphateDigunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi.
Potassium SulphateAlternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri.

Sodium MolybdateKorektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen.

Sodium NitrateDigunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat.

AGRICULTURE

This industry involves the cultivation of crops and livestock for food, fiber, fuel, and other purposes. Agriculture can be divided into crop production, animal production, and agricultural services

Bahan Kimia Pertanian

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Ammonium BicarbonateDigunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam.
Ammonium ChlorideBerfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif.
Borax PentahydrateSumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah.
Boric AcidSuplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir.
Calcium NitrateKalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya.
Cobalt SulphateDitambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia.
Copper SulphateBerperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah.
Diammonium PhosphatePupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK.
Ferrous SulphateMengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut.
Formic AcidDigunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Magnesium SulphateSumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning.
Manganese SulphateEssential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun.
Phosphoric AcidDipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul.
Potassium CarbonateBerfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura.

Potassium ChloridePupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin.
Potassium PhosphateDigunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi.
Potassium SulphateAlternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri.

Sodium MolybdateKorektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen.

Sodium NitrateDigunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat.

FOOD

Industri ini menggunakan bahan kimia tingkat makanan sebagai pengawet, penguat rasa, dan penstabil. Bahan-bahan seperti asam sitrat, natrium benzoat, dan emulsifier menjamin keamanan, kualitas, serta masa simpan yang lebih panjang untuk makanan olahan.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acetic AcidDigunakan dalam industri makanan sebagai pengatur keasaman dan pengawet, terutama dalam produk acar, saus, dan bumbu, dengan konsentrasi rendah (4-8%) sebagai cuka, serta berperan dalam mengontrol pertumbuhan mikroba dan meningkatkan cita rasa.
Calcium SulphateBerfungsi sebagai pengental, pengatur keasaman, dan sumber kalsium dalam produk seperti tahu, keju olahan, dan tepung, juga digunakan sebagai agen pemadat dalam makanan kaleng dan pengatur tekstur pada produk bakery.
Citric AcidPengawet dan pengatur keasaman serbaguna dalam minuman ringan, permen, produk buah kaleng, dan olahan susu, membantu mencegah oksidasi, meningkatkan rasa asam alami, serta berperan sebagai sequestrant untuk mengikat logam.
Disodium PhosphateBerperan sebagai pengemulsi dan penstabil pH dalam keju olahan, susu UHT, dan produk daging olahan, membantu mencegah pemisahan lemak, meningkatkan daya simpan, dan mempertahankan tekstur yang konsisten.
GlycerineDigunakan sebagai humektan dalam makanan seperti roti, kue, dan permen untuk mempertahankan kelembapan, mencegah kekeringan, serta sebagai pelarut dan pemanis rendah kalori dalam minuman dan ekstrak flavor.
Guar GumBerfungsi sebagai pengental dan stabilizer dalam es krim, saus, sup, dan produk susu, meningkatkan viskositas, mencegah pembentukan kristal es, serta memperbaiki tekstur tanpa mengubah rasa.
Magnesium SulphateDigunakan dalam industri makanan sebagai sumber magnesium dan pengatur keasaman, terutama dalam produk fermentasi seperti bir dan tahu, serta sebagai pengawet alami dalam sayuran olahan.
Potassium CitrateBerperan sebagai pengatur keasaman dan buffer dalam minuman elektrolit, keju, dan produk rendah sodium, membantu menstabilkan pH, menggantikan natrium, dan meningkatkan keseimbangan ionik.
Potassium HydroxideDigunakan dalam pengolahan kakao, pengontrol pH dalam produk cokelat, serta sebagai agen pengupas buah dan sayuran dalam proses industri, namun penggunaannya ketat karena sifat kaustiknya.
Potassium PhosphateBerfungsi sebagai pengemulsi, penstabil, dan sumber kalium dalam daging olahan, minuman energi, dan produk susu, membantu mempertahankan kelembapan, mengikat protein, dan meningkatkan stabilitas termal.
Sodium AcetateDigunakan sebagai pengawet dan penambah rasa asin-gurih (umami) dalam keripik, snack, dan produk daging olahan, serta sebagai buffer dalam makanan kemasan untuk mempertahankan pH stabil.
Stearic AcidBerperan sebagai agen anti-caking dan pelapis dalam permen, cokelat, dan produk konfeksi, juga digunakan dalam pembuatan emulsifier seperti stearil laktilat untuk roti dan kue.

Trisodium CitratePengemulsi dan pengatur keasaman dalam keju olahan, minuman berkarbonasi, dan produk daging, membantu mencegah pemisahan lemak, menstabilkan emulsi, dan memberikan rasa sedikit asin.

FOOD

 Industri ini mengolah dan mendistribusikan produk makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Industri Food dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber, seperti tanaman, ternak, makanan laut, atau jamur, atau berdasarkan metode pengolahan, seperti memanggang, menggoreng, mengalengkan, atau membekukan.

Bahan Kimia untuk Makanan

JENIS PRODUK

Adipic Acid
Ammonium Bicarbonate
Ammonium Chloride
Benzoic Acid
Calcium Chloride
Calcium Stearate
Calcium Sulphate
Citric Acid
Defoamer/Anti foam
Dextrine
Dextrose
Disodium Phospate
EDTA
Glycerine
Magnesium Stearate
Magnesium Sulphate
Methyl Paraben
Phosphoric Acid
Potassium Carbonate
Potassium Chloride
Potassium Citrate
Potasium Nitrate
Potassium Hydroxide
Potassium Phosphate (MKP)
Potassium Sulphate
Propyl Paraben
Soda Ash / Sodium Carbonate
Sodium Acetate
Sodium Acid Pyrophosphate
Sodium Bicarbonate
Sodium Benzoat
Sodium Benzoate Powder
Sodium Chloride
Sodium Citrate
Sodium Gluconate
Sodium Metabisulfite
Sodium Nitrate
Sodium Nitrite
Stearic Acid
STPP
Tartaric Acid
Tartaric Acid
Tetra Sodium Pyrophosphate
Titanium Dioxide
Trisodium Phosphate (TSP)
White Oil
Xanthan Gum

COSMETIC & PERSONAL CARE

Industri ini meracik produk dengan menggunakan emulgator, surfaktan, dan pengawet. Bahan-bahan kimia ini menjamin stabilitas, tekstur, dan keamanan dalam produk seperti sampo, losion, serta riasan wajah, sekaligus memenuhi standar regulasi yang berlaku.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Aluminium HydroxideDigunakan sebagai opacifying agent dan pembentuk lapisan pelindung dalam deodoran, serta berperan sebagai pembantu stabilisasi emulsi dan pengental dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang ringan dan anti-iritasi.
Aluminium StearateBerfungsi sebagai pengental (thickener) dan agen anti-penggumpalan dalam bedak tabur, foundation, dan produk makeup lainnya, juga membantu meningkatkan stabilitas formula dengan menyerap kelebihan minyak.
Citric AcidSebagai pH adjuster dan pengawet alami dalam produk perawatan kulit, membantu menyeimbangkan pH, serta bertindak sebagai chelating agent untuk mengikat ion logam yang dapat merusak stabilitas formula.
Disodium PhosphateDigunakan sebagai buffering agent untuk mempertahankan pH optimal dalam sabun, shampo, dan lotion, serta membantu meningkatkan efektivitas pengawet dengan menstabilkan formulasi.
GlycerineHumektan kuat yang menarik kelembapan ke kulit, sering ditemukan dalam pelembap, sabun, dan produk perawatan rambut untuk melembutkan dan mencegah dehidrasi.
Hydrogen Peroxide 50%Sebagai agen pemutih dalam produk perawatan gigi (whitening toothpaste) dan pembersih kuku, serta sebagai disinfektan dalam solusi perawatan kulit berjerawat.
Isopropyl AlcoholBerperan sebagai pelarut dan bahan penguap cepat dalam toner, aftershave, serta pembersih tangan karena sifat antibakterinya, juga membantu mengurangi rasa berminyak pada kulit.
Lauric AcidAsam lemak yang berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun (saponification) dan surfaktan dalam pembersih wajah/shampo, memberikan sifat antibakteri dan busa yang kaya.
Magnesium StearateAgen pelicin (lubricant) dan anti-caking dalam bedak wajah, eyeshadow, serta compact powder, meningkatkan daya tahan dan kemudahan aplikasi produk.
Stearic AcidPengemulsi alami dalam krim dan lotion, juga berfungsi sebagai pengental dan pemberi tekstur lembut pada sabun batang serta makeup seperti lipstik.
Titanium DioxidePigmen putih dan UV filter fisik dalam tabir surya, foundation, dan BB cream, memberikan perlindungan sinar UV serta opasitas untuk coverage maksimal.
Zinc OxideBahan aktif dalam tabir surya dan krim ruam popok karena sifatnya yang menenangkan, anti-inflamasi, serta memblokir UV broad-spectrum secara efektif.
Zinc StearateDigunakan dalam bedak wajah dan makeup sebagai agen binding dan pelekat, memberikan efek silky-smooth serta mengurangi kilap berlebih pada kulit berminyak.

COSMETICS

Industri ini memproduksi dan menjual produk kecantikan yang digunakan untuk meningkatkan atau mengubah penampilan wajah, rambut, atau tubuh. Produk industri ini mencakup riasan, perawatan kulit, wewangian, perawatan rambut, dan produk kebersihan pribadi

Bahan Kimia untuk Kosmetik

JENIS PRODUK

Acrylic Acid
Aluminium Hydroxide
Aluminium Stearate
Ammonium Persulphate
Barium Sulphate
Bentonit
Benzoic Acid
Boric Acid
Calcium Stearate
Calcium Sulphate
Citric Acid
Copper Sulfate
DEET
Defoamer/Anti foam
Dextrine
Dextrose
DEG, TEG, PEG, MEG
Disodium Phospate
EDTA
Glycerine
Hydrazine Hydate
Hydrogen Peroxide 50%
IPA (Iso Propyl Alcohol)
Lauric Acid
Magnesium Stearate
Manganese Greensand
MAP Methylene Blue
MEA, DMEA
Methyl Paraben
Parafin Wax
Paraformal Dehyde 92%
Potasium Feldspar
Propyl Paraben
Stearic Acid
Talc Powder Liaoning
Titanium Dioxide
White Oil
Zinc Oxide
Zinc Stearate

COATING & ADHESIVE

Industri ini memproduksi solusi pelindung dan perekat menggunakan polimer, pelarut, serta bahan pengeras. Bahan-bahan kimia ini memberikan daya tahan, adhesi, dan ketahanan terhadap faktor lingkungan pada cat, pernis, serta lem.

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas.
Aluminium StearateDigunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan.
Barium SulphateSebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung.
Calcium StearateBerperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan.
Calcium SulphateDigunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi.
Copper OxideSebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi.
Iron OxidePigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi.
Manganese OxideDigunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan.
Sodium SilicateSebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal.
Stearic AcidBerfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas.
Zinc OxideSebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives.
Zinc StearateDigunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur.

COATING

 This industry applies protective or decorative layers of liquid or powder material to various surfaces, such as metal, wood, glass, or plastic. Coatings can enhance the appearance, durability, or functionality of the coated objects

Chemical for Coating

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas.
Aluminium StearateDigunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan.
Barium SulphateSebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung.
Calcium StearateBerperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan.
Calcium SulphateDigunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi.
Copper OxideSebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi.
Iron OxidePigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi.
Manganese OxideDigunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan.
Sodium SilicateSebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal.
Stearic AcidBerfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas.
Zinc OxideSebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives.
Zinc StearateDigunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur.

WATER TREATMENT

Industri ini mengandalkan bahan kimia pengolahan air untuk menjernihkan, mensterilkan, dan menstabilkan kualitas air sesuai standar yang dibutuhkan. Zat-zat ini berperan penting dalam menghilangkan kontaminan, menyesuaikan pH, serta mengontrol pertumbuhan mikroorganisme, sehingga menjamin ketersediaan air bersih dan aman bagi keperluan domestik, industri, maupun lingkungan.

water treatment

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidMonomer asam karboksilat yang digunakan untuk sintesis polimer akrilat (seperti polyacrylamide) sebagai flocculant anionik berperforma tinggi dalam pengendapan padatan, klarifikasi air, dan dehidrasi lumpur.
Activated AluminaMedia adsorben berpori tinggi dengan luas permukaan besar yang efektif menghilangkan ion fluorida, arsenik, dan silika dari air minum maupun limbah.
Aluminium HydroxideKoagulan padat yang dapat mengendapkan partikel koloid sekaligus menetralkan pH secara ringan dalam proses penjernihan air.
Aluminium SulphateKoagulan anorganik klasik yang membentuk flok melalui netralisasi muatan untuk mengurangi kekeruhan, warna, dan zat tersuspensi pada pengolahan air baku dan limbah.
Ammonia/Amoniak LiquidSenyawa basa volatil yang digunakan untuk penyesuaian pH serta pembentukan chloramine sebagai disinfektan sekunder dalam distribusi air.
Barium ChlorideGaram larut yang digunakan untuk mengendapkan ion sulfat dari larutan dalam pra-perlakuan tertentu, dengan toksisitas tinggi yang memerlukan pengendalian ketat.
Ferric SulphateKoagulan berbasis besi(III) yang efektif pada pH rendah–menengah untuk menghilangkan partikel tersuspensi, fosfat, bahan organik, dan mengurangi warna air.
Ferrous SulphateGaram besi(II) yang digunakan untuk koagulasi setelah oksidasi menjadi Fe(III), pengendapan fosfat, serta reduksi oksidan sisa seperti klorin.
Calcium NitrateSumber kalsium dan nitrogen yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat (SRB) sehingga mencegah pembentukan H₂S dan mengurangi bau di sistem limbah.
Hydrogen PeroxideOksidator kuat ramah lingkungan yang mengoksidasi besi, mangan, sulfida, serta digunakan untuk disinfeksi, pemutihan warna, dan proses Advanced Oxidation.
Poly Aluminium ChlorideKoagulan polimer anorganik dengan efisiensi tinggi dan dosis rendah yang membentuk flok padat untuk penjernihan air baku dan limbah, serta menghasilkan sludge lebih sedikit dibanding alum.

AGRICULTURE

This industry involves the cultivation of crops and livestock for food, fiber, fuel, and other purposes. Agriculture can be divided into crop production, animal production, and agricultural services

Bahan Kimia Pertanian

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Ammonium BicarbonateDigunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam.
Ammonium ChlorideBerfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif.
Borax PentahydrateSumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah.
Boric AcidSuplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir.
Calcium NitrateKalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya.
Cobalt SulphateDitambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia.
Copper SulphateBerperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah.
Diammonium PhosphatePupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK.
Ferrous SulphateMengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut.
Formic AcidDigunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Magnesium SulphateSumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning.
Manganese SulphateEssential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun.
Phosphoric AcidDipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul.
Potassium CarbonateBerfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura.

Potassium ChloridePupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin.
Potassium PhosphateDigunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi.
Potassium SulphateAlternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri.

Sodium MolybdateKorektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen.

Sodium NitrateDigunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat.

AGRICULTURE

Industri ini bergantung pada agrokimia seperti pupuk, pestisida, dan herbisida untuk meningkatkan hasil panen serta melindungi tanaman. Bahan-bahan kimia ini menjamin kesuburan tanah, pengendalian hama, dan produksi pangan berkelanjutan untuk populasi yang terus bertambah.

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Ammonium BicarbonateDigunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam.
Ammonium ChlorideBerfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif.
Borax PentahydrateSumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah.
Boric AcidSuplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir.
Calcium NitrateKalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya.
Cobalt SulphateDitambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia.
Copper SulphateBerperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah.
Diammonium PhosphatePupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK.
Ferrous SulphateMengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut.
Formic AcidDigunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Magnesium SulphateSumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning.
Manganese SulphateEssential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun.
Phosphoric AcidDipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul.
Potassium CarbonateBerfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura.

Potassium ChloridePupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin.
Potassium PhosphateDigunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi.
Potassium SulphateAlternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri.

Sodium MolybdateKorektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen.

Sodium NitrateDigunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat.

AGRICULTURE

This industry involves the cultivation of crops and livestock for food, fiber, fuel, and other purposes. Agriculture can be divided into crop production, animal production, and agricultural services

Bahan Kimia Pertanian

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Ammonium BicarbonateDigunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam.
Ammonium ChlorideBerfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif.
Borax PentahydrateSumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah.
Boric AcidSuplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir.
Calcium NitrateKalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya.
Cobalt SulphateDitambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia.
Copper SulphateBerperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah.
Diammonium PhosphatePupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK.
Ferrous SulphateMengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut.
Formic AcidDigunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Magnesium SulphateSumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning.
Manganese SulphateEssential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun.
Phosphoric AcidDipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul.
Potassium CarbonateBerfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura.

Potassium ChloridePupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin.
Potassium PhosphateDigunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi.
Potassium SulphateAlternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri.

Sodium MolybdateKorektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen.

Sodium NitrateDigunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat.

COATING & ADHESIVE

Industri ini memproduksi solusi pelindung dan perekat menggunakan polimer, pelarut, serta bahan pengeras. Bahan-bahan kimia ini memberikan daya tahan, adhesi, dan ketahanan terhadap faktor lingkungan pada cat, pernis, serta lem.

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas.
Aluminium StearateDigunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan.
Barium SulphateSebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung.
Calcium StearateBerperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan.
Calcium SulphateDigunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi.
Copper OxideSebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi.
Iron OxidePigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi.
Manganese OxideDigunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan.
Sodium SilicateSebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal.
Stearic AcidBerfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas.
Zinc OxideSebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives.
Zinc StearateDigunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur.

COATING

 This industry applies protective or decorative layers of liquid or powder material to various surfaces, such as metal, wood, glass, or plastic. Coatings can enhance the appearance, durability, or functionality of the coated objects

Chemical for Coating

PRODUCT NAME

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas.
Aluminium StearateDigunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan.
Barium SulphateSebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung.
Calcium StearateBerperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan.
Calcium SulphateDigunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi.
Copper OxideSebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi.
Iron OxidePigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi.
Manganese OxideDigunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan.
Sodium SilicateSebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal.
Stearic AcidBerfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas.
Zinc OxideSebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives.
Zinc StearateDigunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur.

CONSTRUCTION

Industri ini menggunakan bahan kimia untuk meningkatkan performa dan ketahanan material. Produk utamanya meliputi aditif semen, campuran beton, sealant, dan penghambat korosi yang berfungsi memperkuat, mempermudah pengerjaan, serta memperpanjang umur struktur.

NAMA PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun.
Aluminium StearateDigunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma.
Calcium NitrateBerperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam.
Calcium StearateBerfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan.
Calcium SulphateDigunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan.
Cobalt SulphateDipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu.
Filter AidDigunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir.
KaolinDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material.
Magnesium OxideDigunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat.
Magnesium StearateBerperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material.
Silica FumeBahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat.
Sodium GluconateBerfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama.
Sodium Lauryl Ether SulfateSebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya.
Sodium Naphthalene SulfonateSuperplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah.
Titanium DioxideDigunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan.
Zinc OxideDimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban.
Zinc StearateBerfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir.

CONSTRUCTIONS

Industri ini melibatkan perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan struktur, seperti rumah, jembatan, jalan, dan bendungan. Construction dapat dikategorikan berdasarkan jenis proyek, seperti residensial, komersial, industri, atau sipil.

Chemical for Construction

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acrylic AcidDigunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan.
Aluminium HydroxideBerfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun.
Aluminium StearateDigunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma.
Calcium NitrateBerperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam.
Calcium StearateBerfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan.
Calcium SulphateDigunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan.
Cobalt SulphateDipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu.
Filter AidDigunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir.
KaolinDimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material.
Magnesium OxideDigunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat.
Magnesium StearateBerperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material.
Silica FumeBahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat.
Sodium GluconateBerfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama.
Sodium Lauryl Ether SulfateSebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya.
Sodium Naphthalene SulfonateSuperplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah.
Titanium DioxideDigunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan.
Zinc OxideDimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban.
Zinc StearateBerfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir.

COSMETIC & PERSONAL CARE

Industri ini meracik produk dengan menggunakan emulgator, surfaktan, dan pengawet. Bahan-bahan kimia ini menjamin stabilitas, tekstur, dan keamanan dalam produk seperti sampo, losion, serta riasan wajah, sekaligus memenuhi standar regulasi yang berlaku.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Aluminium HydroxideDigunakan sebagai opacifying agent dan pembentuk lapisan pelindung dalam deodoran, serta berperan sebagai pembantu stabilisasi emulsi dan pengental dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang ringan dan anti-iritasi.
Aluminium StearateBerfungsi sebagai pengental (thickener) dan agen anti-penggumpalan dalam bedak tabur, foundation, dan produk makeup lainnya, juga membantu meningkatkan stabilitas formula dengan menyerap kelebihan minyak.
Citric AcidSebagai pH adjuster dan pengawet alami dalam produk perawatan kulit, membantu menyeimbangkan pH, serta bertindak sebagai chelating agent untuk mengikat ion logam yang dapat merusak stabilitas formula.
Disodium PhosphateDigunakan sebagai buffering agent untuk mempertahankan pH optimal dalam sabun, shampo, dan lotion, serta membantu meningkatkan efektivitas pengawet dengan menstabilkan formulasi.
GlycerineHumektan kuat yang menarik kelembapan ke kulit, sering ditemukan dalam pelembap, sabun, dan produk perawatan rambut untuk melembutkan dan mencegah dehidrasi.
Hydrogen Peroxide 50%Sebagai agen pemutih dalam produk perawatan gigi (whitening toothpaste) dan pembersih kuku, serta sebagai disinfektan dalam solusi perawatan kulit berjerawat.
Isopropyl AlcoholBerperan sebagai pelarut dan bahan penguap cepat dalam toner, aftershave, serta pembersih tangan karena sifat antibakterinya, juga membantu mengurangi rasa berminyak pada kulit.
Lauric AcidAsam lemak yang berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun (saponification) dan surfaktan dalam pembersih wajah/shampo, memberikan sifat antibakteri dan busa yang kaya.
Magnesium StearateAgen pelicin (lubricant) dan anti-caking dalam bedak wajah, eyeshadow, serta compact powder, meningkatkan daya tahan dan kemudahan aplikasi produk.
Stearic AcidPengemulsi alami dalam krim dan lotion, juga berfungsi sebagai pengental dan pemberi tekstur lembut pada sabun batang serta makeup seperti lipstik.
Titanium DioxidePigmen putih dan UV filter fisik dalam tabir surya, foundation, dan BB cream, memberikan perlindungan sinar UV serta opasitas untuk coverage maksimal.
Zinc OxideBahan aktif dalam tabir surya dan krim ruam popok karena sifatnya yang menenangkan, anti-inflamasi, serta memblokir UV broad-spectrum secara efektif.
Zinc StearateDigunakan dalam bedak wajah dan makeup sebagai agen binding dan pelekat, memberikan efek silky-smooth serta mengurangi kilap berlebih pada kulit berminyak.

COSMETICS

Industri ini memproduksi dan menjual produk kecantikan yang digunakan untuk meningkatkan atau mengubah penampilan wajah, rambut, atau tubuh. Produk industri ini mencakup riasan, perawatan kulit, wewangian, perawatan rambut, dan produk kebersihan pribadi

Bahan Kimia untuk Kosmetik

JENIS PRODUK

Acrylic Acid
Aluminium Hydroxide
Aluminium Stearate
Ammonium Persulphate
Barium Sulphate
Bentonit
Benzoic Acid
Boric Acid
Calcium Stearate
Calcium Sulphate
Citric Acid
Copper Sulfate
DEET
Defoamer/Anti foam
Dextrine
Dextrose
DEG, TEG, PEG, MEG
Disodium Phospate
EDTA
Glycerine
Hydrazine Hydate
Hydrogen Peroxide 50%
IPA (Iso Propyl Alcohol)
Lauric Acid
Magnesium Stearate
Manganese Greensand
MAP Methylene Blue
MEA, DMEA
Methyl Paraben
Parafin Wax
Paraformal Dehyde 92%
Potasium Feldspar
Propyl Paraben
Stearic Acid
Talc Powder Liaoning
Titanium Dioxide
White Oil
Zinc Oxide
Zinc Stearate

ELECTROPLATING & METAL TREATMENT

Industri ini menerapkan larutan kimia untuk penyelesaian permukaan dan ketahanan terhadap korosi. Bahan kimia utama yang digunakan meliputi asam, sianida, dan pemcerah untuk meningkatkan penampilan logam, daya tahan, serta fungsionalitas dalam berbagai aplikasi.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Barium ChlorideDigunakan dalam electroplating sebagai aditif untuk meningkatkan konduktivitas larutan elektrolit dan membantu proses pelapisan logam dengan lebih merata.
Barium SulphateBerfungsi sebagai filler dalam pelapisan elektrolitik untuk meningkatkan kekasaran permukaan dan adhesi lapisan logam.
Calcium FluorideDipakai dalam proses metalurgi sebagai fluks untuk menurunkan titik leleh slag serta dalam pelapisan untuk meningkatkan stabilitas larutan.
Chromic AcidKomponen utama dalam chrome plating untuk menghasilkan lapisan krom keras dan tahan korosi pada logam dasar.
Cobalt SulphateDigunakan sebagai katalis dalam electroplating nikel dan kobalt, meningkatkan kilap dan ketahanan aus lapisan.
Copper OxideDipakai dalam proses electroless plating dan preparasi permukaan sebelum pelapisan tembaga.
Copper SulphateElektrolit utama dalam copper plating untuk menghasilkan lapisan tembaga yang konduktif dan dekoratif.
Ferric ChlorideDigunakan sebagai etchant untuk membersihkan permukaan logam sebelum pelapisan serta dalam proses pickling baja.
Ferrous SulfateBerperan sebagai reduktor dalam proses electroplating dan pengolahan limbah logam berat.
Hydrochloric AcidDigunakan untuk pickling logam, menghilangkan oksida dan karat sebelum pelapisan.
Lead NitrateBerfungsi sebagai stabilisator dalam proses chrome plating untuk meningkatkan efisiensi arus.
Magnesium ChlorideDigunakan dalam pengolahan permukaan logam untuk meningkatkan adhesi lapisan berikutnya.
Manganese SulphateDipakai dalam pelapisan nikel dan sebagai aditif untuk meningkatkan kekerasan lapisan.
Nitric AcidDigunakan untuk membersihkan dan mempassivasi stainless steel serta dalam proses stripping lapisan logam.
Sulphuric AcidKomponen utama dalam larutan elektrolit untuk electroplating seng, nikel, dan tembaga, serta untuk pickling logam.
Zinc SulphateSumber ion seng dalam proses zinc plating untuk melindungi baja dari korosi.

ELECTROPLATING

Industri ini menggunakan arus listrik untuk mengendapkan lapisan tipis logam atau paduan pada permukaan logam lain. Electroplating dapat meningkatkan ketahanan korosi, ketahanan aus, konduktivitas, atau penampilan dari objek yang dilapisi.

bahan kimia untuk electroplating

JENIS PRODUK

Barium Carbonate
Calcium Fluoride
Chrome Oxide Green
Chromic Acid
Copper Oxide
Copper Sulfate
EDTA
Ferric Chloride
Ferrous Sulfate
Hydrochloric Acid/HCl
Hydrofluoric Acid/HF
Lead Nitrate
Lead Stearate
Magnesium Chloride
Manganese Sulphate
Monosodium Phospate
Nitric Acid
Sodium Dichromate
Sodium Stannate
Sulphuric Acid
Zinc Chloride
Zinc Sulfate

FOOD

Industri ini menggunakan bahan kimia tingkat makanan sebagai pengawet, penguat rasa, dan penstabil. Bahan-bahan seperti asam sitrat, natrium benzoat, dan emulsifier menjamin keamanan, kualitas, serta masa simpan yang lebih panjang untuk makanan olahan.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acetic AcidDigunakan dalam industri makanan sebagai pengatur keasaman dan pengawet, terutama dalam produk acar, saus, dan bumbu, dengan konsentrasi rendah (4-8%) sebagai cuka, serta berperan dalam mengontrol pertumbuhan mikroba dan meningkatkan cita rasa.
Calcium SulphateBerfungsi sebagai pengental, pengatur keasaman, dan sumber kalsium dalam produk seperti tahu, keju olahan, dan tepung, juga digunakan sebagai agen pemadat dalam makanan kaleng dan pengatur tekstur pada produk bakery.
Citric AcidPengawet dan pengatur keasaman serbaguna dalam minuman ringan, permen, produk buah kaleng, dan olahan susu, membantu mencegah oksidasi, meningkatkan rasa asam alami, serta berperan sebagai sequestrant untuk mengikat logam.
Disodium PhosphateBerperan sebagai pengemulsi dan penstabil pH dalam keju olahan, susu UHT, dan produk daging olahan, membantu mencegah pemisahan lemak, meningkatkan daya simpan, dan mempertahankan tekstur yang konsisten.
GlycerineDigunakan sebagai humektan dalam makanan seperti roti, kue, dan permen untuk mempertahankan kelembapan, mencegah kekeringan, serta sebagai pelarut dan pemanis rendah kalori dalam minuman dan ekstrak flavor.
Guar GumBerfungsi sebagai pengental dan stabilizer dalam es krim, saus, sup, dan produk susu, meningkatkan viskositas, mencegah pembentukan kristal es, serta memperbaiki tekstur tanpa mengubah rasa.
Magnesium SulphateDigunakan dalam industri makanan sebagai sumber magnesium dan pengatur keasaman, terutama dalam produk fermentasi seperti bir dan tahu, serta sebagai pengawet alami dalam sayuran olahan.
Potassium CitrateBerperan sebagai pengatur keasaman dan buffer dalam minuman elektrolit, keju, dan produk rendah sodium, membantu menstabilkan pH, menggantikan natrium, dan meningkatkan keseimbangan ionik.
Potassium HydroxideDigunakan dalam pengolahan kakao, pengontrol pH dalam produk cokelat, serta sebagai agen pengupas buah dan sayuran dalam proses industri, namun penggunaannya ketat karena sifat kaustiknya.
Potassium PhosphateBerfungsi sebagai pengemulsi, penstabil, dan sumber kalium dalam daging olahan, minuman energi, dan produk susu, membantu mempertahankan kelembapan, mengikat protein, dan meningkatkan stabilitas termal.
Sodium AcetateDigunakan sebagai pengawet dan penambah rasa asin-gurih (umami) dalam keripik, snack, dan produk daging olahan, serta sebagai buffer dalam makanan kemasan untuk mempertahankan pH stabil.
Stearic AcidBerperan sebagai agen anti-caking dan pelapis dalam permen, cokelat, dan produk konfeksi, juga digunakan dalam pembuatan emulsifier seperti stearil laktilat untuk roti dan kue.

Trisodium CitratePengemulsi dan pengatur keasaman dalam keju olahan, minuman berkarbonasi, dan produk daging, membantu mencegah pemisahan lemak, menstabilkan emulsi, dan memberikan rasa sedikit asin.

FOOD

 Industri ini mengolah dan mendistribusikan produk makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Industri Food dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber, seperti tanaman, ternak, makanan laut, atau jamur, atau berdasarkan metode pengolahan, seperti memanggang, menggoreng, mengalengkan, atau membekukan.

Bahan Kimia untuk Makanan

JENIS PRODUK

Adipic Acid
Ammonium Bicarbonate
Ammonium Chloride
Benzoic Acid
Calcium Chloride
Calcium Stearate
Calcium Sulphate
Citric Acid
Defoamer/Anti foam
Dextrine
Dextrose
Disodium Phospate
EDTA
Glycerine
Magnesium Stearate
Magnesium Sulphate
Methyl Paraben
Phosphoric Acid
Potassium Carbonate
Potassium Chloride
Potassium Citrate
Potasium Nitrate
Potassium Hydroxide
Potassium Phosphate (MKP)
Potassium Sulphate
Propyl Paraben
Soda Ash / Sodium Carbonate
Sodium Acetate
Sodium Acid Pyrophosphate
Sodium Bicarbonate
Sodium Benzoat
Sodium Benzoate Powder
Sodium Chloride
Sodium Citrate
Sodium Gluconate
Sodium Metabisulfite
Sodium Nitrate
Sodium Nitrite
Stearic Acid
STPP
Tartaric Acid
Tartaric Acid
Tetra Sodium Pyrophosphate
Titanium Dioxide
Trisodium Phosphate (TSP)
White Oil
Xanthan Gum

MINING & SMELTER

Industri ini berkaitan dengan penambangan dan pengolahan mineral menjadi logam murni atau bahan kimia. Prosesnya menggunakan bahan-bahan seperti asam sulfat, sianida, dan reagen flotasi untuk memisahkan dan memurnikan bijih, agar logam bisa didapat dengan efisien dan tetap ramah lingkungan.

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acetic AcidDigunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang.
Activated CarbonDigunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya.
Aluminium SulphateSebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif.
Caustic SodaBerperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium.
Copper SulphateSebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga.
Ferric ChlorideKoagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik.
Ferric SulphateEfektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri.
Ferrous SulfateAgen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter.
Hydrated LimeDigunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH.
Hydrochloric AcidDipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air.
Hydrogen PeroxideOksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas.
Poly Ferric SulphateKoagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri.
Sodium CyanideBahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif.
Sodium MetabisulphiteAgen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat.
Sodium SulphateDigunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida.
Sodium SulphitePenghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair.
Sodium ThiocyanateBahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut.
Sulphuric AcidBahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat.
TCBMBahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi.

OIL DRILLING & MINING

Industri ini mengekstrak dan mengolah sumber daya alam dari bumi, seperti minyak, gas, batubara, logam, atau mineral. Oil drilling and mining dapat melibatkan eksplorasi, ekstraksi, pemurnian, transportasi, atau distribusi.

Bahan kimia untuk Oil Drilling

JENIS PRODUK

Bahan KimiaDeskripsi dan Penggunaan
Acetic AcidDigunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang.
Activated CarbonDigunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya.
Aluminium SulphateSebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida.
Barium SulphateDimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif.
Caustic SodaBerperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium.
Copper SulphateSebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga.
Ferric ChlorideKoagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik.
Ferric SulphateEfektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri.
Ferrous SulfateAgen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter.
Hydrated LimeDigunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH.
Hydrochloric AcidDipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air.
Hydrogen PeroxideOksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas.
Poly Ferric SulphateKoagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri.
Sodium CyanideBahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif.
Sodium MetabisulphiteAgen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat.
Sodium SulphateDigunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida.
Sodium SulphitePenghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair.
Sodium ThiocyanateBahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut.
Sulphuric AcidBahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat.
TCBMBahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi.
Our Process

Langkah Mudah untuk Mendapatkan Solusi Anda

Jadwalkan Konsultasi

Hubungi kami untuk konsultasi gratis dengan salah satu ahli kami. Kami akan menggali kebutuhan, dan tujuan Anda

Mulai Konsultasi

Kami akan membantu untuk memahami preferensi anda dan merekomendasikan produk yang paling cocok untuk anda

Terima Produk Anda

Kami akan mengirimkan produk ke lokasi Anda secara efisien dan tepat waktu

Jadwalkan Konsultasi

Sedang mencari produk bahan kimia berkualitas untuk kebutuhan industri Anda?

Kami adalah PT Adimitra Prima Lestari, distributor kimia terkemuka dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Kami memiliki berbagai macam produk bahan kimia dari supplier terpercaya, dan kami dapat mengirimkannya ke seluruh Indonesia dan Luar Negeri secara efisien

Lokasi Kami
Pusat Perkantoran Gading Bukit Indah Blok G11-12 Kelapa Gading Barat
Jakarta Utara 14240
Indonesia
Enquiry Cart ×
Loading....