Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dan kebutuhan anda dalam distribusi dan importir bahan kimia, mulai dari pencampuran bahan, pengemasan hingga pengiriman. Tujuan kami adalah anda dapat menerima produk bahan kimia dengan kualitas dan kuantitas yang tepat
Zat yang digunakan untuk mempengaruhi pH dan ion larutan. Penting untuk yang memerlukan reaksi dari proses kimia
Cairan yang digunakan untuk melarutkan zat lain. Banyak digunakan di industri seperti farmasi, kosmetik, dan cat
Hasil dari reaksi asam dan basa. Memiliki berbagai sifat dan dapat diaplikasikan sebagai perasa, pengawet, dan pembersih
Zat yang memiliki komposisi dan sifat kimia pasti. Produk ini termasuk unsur, senyawa, dan campuran untuk berbagai tujuan
Bahan kimia campuran yang disesuaikan dengan preferensi, spesifikasi, dan kebutuhan Anda
Mining & Smelter
Construction
Electroplating & Metal Treatment
Agriculture
Food
Cosmetic & Personal Care
Coating & Adhesive
Industri ini berkaitan dengan penambangan dan pengolahan mineral menjadi logam murni atau bahan kimia. Prosesnya menggunakan bahan-bahan seperti asam sulfat, sianida, dan reagen flotasi untuk memisahkan dan memurnikan bijih, agar logam bisa didapat dengan efisien dan tetap ramah lingkungan.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acetic Acid | Digunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang. |
Activated Carbon | Digunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya. |
Aluminium Sulphate | Sebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif. |
Caustic Soda | Berperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium. |
Copper Sulphate | Sebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga. |
Ferric Chloride | Koagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik. |
Ferric Sulphate | Efektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri. |
Ferrous Sulfate | Agen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter. |
Hydrated Lime | Digunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH. |
Hydrochloric Acid | Dipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air. |
Hydrogen Peroxide | Oksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas. |
Poly Ferric Sulphate | Koagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri. |
Sodium Cyanide | Bahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif. |
Sodium Metabisulphite | Agen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat. |
Sodium Sulphate | Digunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida. |
Sodium Sulphite | Penghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair. |
Sodium Thiocyanate | Bahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut. |
Sulphuric Acid | Bahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat. |
TCBM | Bahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi. |
Industri ini mengekstrak dan mengolah sumber daya alam dari bumi, seperti minyak, gas, batubara, logam, atau mineral. Oil drilling and mining dapat melibatkan eksplorasi, ekstraksi, pemurnian, transportasi, atau distribusi.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acetic Acid | Digunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang. |
Activated Carbon | Digunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya. |
Aluminium Sulphate | Sebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif. |
Caustic Soda | Berperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium. |
Copper Sulphate | Sebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga. |
Ferric Chloride | Koagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik. |
Ferric Sulphate | Efektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri. |
Ferrous Sulfate | Agen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter. |
Hydrated Lime | Digunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH. |
Hydrochloric Acid | Dipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air. |
Hydrogen Peroxide | Oksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas. |
Poly Ferric Sulphate | Koagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri. |
Sodium Cyanide | Bahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif. |
Sodium Metabisulphite | Agen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat. |
Sodium Sulphate | Digunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida. |
Sodium Sulphite | Penghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair. |
Sodium Thiocyanate | Bahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut. |
Sulphuric Acid | Bahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat. |
TCBM | Bahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi. |
Industri ini menggunakan bahan kimia untuk meningkatkan performa dan ketahanan material. Produk utamanya meliputi aditif semen, campuran beton, sealant, dan penghambat korosi yang berfungsi memperkuat, mempermudah pengerjaan, serta memperpanjang umur struktur.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma. |
Calcium Nitrate | Berperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam. |
Calcium Stearate | Berfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan. |
Calcium Sulphate | Digunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan. |
Cobalt Sulphate | Dipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu. |
Filter Aid | Digunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir. |
Kaolin | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material. |
Magnesium Oxide | Digunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat. |
Magnesium Stearate | Berperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material. |
Silica Fume | Bahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat. |
Sodium Gluconate | Berfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama. |
Sodium Lauryl Ether Sulfate | Sebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya. |
Sodium Naphthalene Sulfonate | Superplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah. |
Titanium Dioxide | Digunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan. |
Zinc Oxide | Dimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban. |
Zinc Stearate | Berfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir. |
Industri ini melibatkan perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan struktur, seperti rumah, jembatan, jalan, dan bendungan. Construction dapat dikategorikan berdasarkan jenis proyek, seperti residensial, komersial, industri, atau sipil.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma. |
Calcium Nitrate | Berperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam. |
Calcium Stearate | Berfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan. |
Calcium Sulphate | Digunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan. |
Cobalt Sulphate | Dipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu. |
Filter Aid | Digunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir. |
Kaolin | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material. |
Magnesium Oxide | Digunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat. |
Magnesium Stearate | Berperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material. |
Silica Fume | Bahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat. |
Sodium Gluconate | Berfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama. |
Sodium Lauryl Ether Sulfate | Sebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya. |
Sodium Naphthalene Sulfonate | Superplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah. |
Titanium Dioxide | Digunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan. |
Zinc Oxide | Dimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban. |
Zinc Stearate | Berfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir. |
Industri ini menerapkan larutan kimia untuk penyelesaian permukaan dan ketahanan terhadap korosi. Bahan kimia utama yang digunakan meliputi asam, sianida, dan pemcerah untuk meningkatkan penampilan logam, daya tahan, serta fungsionalitas dalam berbagai aplikasi.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Barium Chloride | Digunakan dalam electroplating sebagai aditif untuk meningkatkan konduktivitas larutan elektrolit dan membantu proses pelapisan logam dengan lebih merata. |
Barium Sulphate | Berfungsi sebagai filler dalam pelapisan elektrolitik untuk meningkatkan kekasaran permukaan dan adhesi lapisan logam. |
Calcium Fluoride | Dipakai dalam proses metalurgi sebagai fluks untuk menurunkan titik leleh slag serta dalam pelapisan untuk meningkatkan stabilitas larutan. |
Chromic Acid | Komponen utama dalam chrome plating untuk menghasilkan lapisan krom keras dan tahan korosi pada logam dasar. |
Cobalt Sulphate | Digunakan sebagai katalis dalam electroplating nikel dan kobalt, meningkatkan kilap dan ketahanan aus lapisan. |
Copper Oxide | Dipakai dalam proses electroless plating dan preparasi permukaan sebelum pelapisan tembaga. |
Copper Sulphate | Elektrolit utama dalam copper plating untuk menghasilkan lapisan tembaga yang konduktif dan dekoratif. |
Ferric Chloride | Digunakan sebagai etchant untuk membersihkan permukaan logam sebelum pelapisan serta dalam proses pickling baja. |
Ferrous Sulfate | Berperan sebagai reduktor dalam proses electroplating dan pengolahan limbah logam berat. |
Hydrochloric Acid | Digunakan untuk pickling logam, menghilangkan oksida dan karat sebelum pelapisan. |
Lead Nitrate | Berfungsi sebagai stabilisator dalam proses chrome plating untuk meningkatkan efisiensi arus. |
Magnesium Chloride | Digunakan dalam pengolahan permukaan logam untuk meningkatkan adhesi lapisan berikutnya. |
Manganese Sulphate | Dipakai dalam pelapisan nikel dan sebagai aditif untuk meningkatkan kekerasan lapisan. |
Nitric Acid | Digunakan untuk membersihkan dan mempassivasi stainless steel serta dalam proses stripping lapisan logam. |
Sulphuric Acid | Komponen utama dalam larutan elektrolit untuk electroplating seng, nikel, dan tembaga, serta untuk pickling logam. |
Zinc Sulphate | Sumber ion seng dalam proses zinc plating untuk melindungi baja dari korosi. |
Industri ini menggunakan arus listrik untuk mengendapkan lapisan tipis logam atau paduan pada permukaan logam lain. Electroplating dapat meningkatkan ketahanan korosi, ketahanan aus, konduktivitas, atau penampilan dari objek yang dilapisi.
Barium Carbonate |
Calcium Fluoride |
Chrome Oxide Green |
Chromic Acid |
Copper Oxide |
Copper Sulfate |
EDTA |
Ferric Chloride |
Ferrous Sulfate |
Hydrochloric Acid/HCl |
Hydrofluoric Acid/HF |
Lead Nitrate |
Lead Stearate |
Magnesium Chloride |
Manganese Sulphate |
Monosodium Phospate |
Nitric Acid |
Sodium Dichromate |
Sodium Stannate |
Sulphuric Acid |
Zinc Chloride |
Zinc Sulfate |
Industri ini bergantung pada agrokimia seperti pupuk, pestisida, dan herbisida untuk meningkatkan hasil panen serta melindungi tanaman. Bahan-bahan kimia ini menjamin kesuburan tanah, pengendalian hama, dan produksi pangan berkelanjutan untuk populasi yang terus bertambah.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Ammonium Bicarbonate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam. |
Ammonium Chloride | Berfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif. |
Borax Pentahydrate | Sumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah. |
Boric Acid | Suplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir. |
Calcium Nitrate | Kalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya. |
Cobalt Sulphate | Ditambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia. |
Copper Sulphate | Berperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah. |
Diammonium Phosphate | Pupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK. |
Ferrous Sulphate | Mengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut. |
Formic Acid | Digunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan. |
Magnesium Sulphate | Sumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning. |
Manganese Sulphate | Essential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun. |
Phosphoric Acid | Dipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul. |
Potassium Carbonate | Berfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura. |
Potassium Chloride | Pupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin. |
Potassium Phosphate | Digunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi. |
Potassium Sulphate | Alternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri. |
Sodium Molybdate | Korektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen. |
Sodium Nitrate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat. |
This industry involves the cultivation of crops and livestock for food, fiber, fuel, and other purposes. Agriculture can be divided into crop production, animal production, and agricultural services
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Ammonium Bicarbonate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam. |
Ammonium Chloride | Berfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif. |
Borax Pentahydrate | Sumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah. |
Boric Acid | Suplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir. |
Calcium Nitrate | Kalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya. |
Cobalt Sulphate | Ditambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia. |
Copper Sulphate | Berperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah. |
Diammonium Phosphate | Pupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK. |
Ferrous Sulphate | Mengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut. |
Formic Acid | Digunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan. |
Magnesium Sulphate | Sumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning. |
Manganese Sulphate | Essential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun. |
Phosphoric Acid | Dipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul. |
Potassium Carbonate | Berfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura. |
Potassium Chloride | Pupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin. |
Potassium Phosphate | Digunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi. |
Potassium Sulphate | Alternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri. |
Sodium Molybdate | Korektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen. |
Sodium Nitrate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat. |
Industri ini menggunakan bahan kimia tingkat makanan sebagai pengawet, penguat rasa, dan penstabil. Bahan-bahan seperti asam sitrat, natrium benzoat, dan emulsifier menjamin keamanan, kualitas, serta masa simpan yang lebih panjang untuk makanan olahan.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acetic Acid | Digunakan dalam industri makanan sebagai pengatur keasaman dan pengawet, terutama dalam produk acar, saus, dan bumbu, dengan konsentrasi rendah (4-8%) sebagai cuka, serta berperan dalam mengontrol pertumbuhan mikroba dan meningkatkan cita rasa. |
Calcium Sulphate | Berfungsi sebagai pengental, pengatur keasaman, dan sumber kalsium dalam produk seperti tahu, keju olahan, dan tepung, juga digunakan sebagai agen pemadat dalam makanan kaleng dan pengatur tekstur pada produk bakery. |
Citric Acid | Pengawet dan pengatur keasaman serbaguna dalam minuman ringan, permen, produk buah kaleng, dan olahan susu, membantu mencegah oksidasi, meningkatkan rasa asam alami, serta berperan sebagai sequestrant untuk mengikat logam. |
Disodium Phosphate | Berperan sebagai pengemulsi dan penstabil pH dalam keju olahan, susu UHT, dan produk daging olahan, membantu mencegah pemisahan lemak, meningkatkan daya simpan, dan mempertahankan tekstur yang konsisten. |
Glycerine | Digunakan sebagai humektan dalam makanan seperti roti, kue, dan permen untuk mempertahankan kelembapan, mencegah kekeringan, serta sebagai pelarut dan pemanis rendah kalori dalam minuman dan ekstrak flavor. |
Guar Gum | Berfungsi sebagai pengental dan stabilizer dalam es krim, saus, sup, dan produk susu, meningkatkan viskositas, mencegah pembentukan kristal es, serta memperbaiki tekstur tanpa mengubah rasa. |
Magnesium Sulphate | Digunakan dalam industri makanan sebagai sumber magnesium dan pengatur keasaman, terutama dalam produk fermentasi seperti bir dan tahu, serta sebagai pengawet alami dalam sayuran olahan. |
Potassium Citrate | Berperan sebagai pengatur keasaman dan buffer dalam minuman elektrolit, keju, dan produk rendah sodium, membantu menstabilkan pH, menggantikan natrium, dan meningkatkan keseimbangan ionik. |
Potassium Hydroxide | Digunakan dalam pengolahan kakao, pengontrol pH dalam produk cokelat, serta sebagai agen pengupas buah dan sayuran dalam proses industri, namun penggunaannya ketat karena sifat kaustiknya. |
Potassium Phosphate | Berfungsi sebagai pengemulsi, penstabil, dan sumber kalium dalam daging olahan, minuman energi, dan produk susu, membantu mempertahankan kelembapan, mengikat protein, dan meningkatkan stabilitas termal. |
Sodium Acetate | Digunakan sebagai pengawet dan penambah rasa asin-gurih (umami) dalam keripik, snack, dan produk daging olahan, serta sebagai buffer dalam makanan kemasan untuk mempertahankan pH stabil. |
Stearic Acid | Berperan sebagai agen anti-caking dan pelapis dalam permen, cokelat, dan produk konfeksi, juga digunakan dalam pembuatan emulsifier seperti stearil laktilat untuk roti dan kue. |
Trisodium Citrate | Pengemulsi dan pengatur keasaman dalam keju olahan, minuman berkarbonasi, dan produk daging, membantu mencegah pemisahan lemak, menstabilkan emulsi, dan memberikan rasa sedikit asin. |
Industri ini mengolah dan mendistribusikan produk makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Industri Food dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber, seperti tanaman, ternak, makanan laut, atau jamur, atau berdasarkan metode pengolahan, seperti memanggang, menggoreng, mengalengkan, atau membekukan.
Adipic Acid |
Ammonium Bicarbonate |
Ammonium Chloride |
Benzoic Acid |
Calcium Chloride |
Calcium Stearate |
Calcium Sulphate |
Citric Acid |
Defoamer/Anti foam |
Dextrine |
Dextrose |
Disodium Phospate |
EDTA |
Glycerine |
Magnesium Stearate |
Magnesium Sulphate |
Methyl Paraben |
Phosphoric Acid |
Potassium Carbonate |
Potassium Chloride |
Potassium Citrate |
Potasium Nitrate |
Potassium Hydroxide |
Potassium Phosphate (MKP) |
Potassium Sulphate |
Propyl Paraben |
Soda Ash / Sodium Carbonate |
Sodium Acetate |
Sodium Acid Pyrophosphate |
Sodium Bicarbonate |
Sodium Benzoat |
Sodium Benzoate Powder |
Sodium Chloride |
Sodium Citrate |
Sodium Gluconate |
Sodium Metabisulfite |
Sodium Nitrate |
Sodium Nitrite |
Stearic Acid |
STPP |
Tartaric Acid |
Tartaric Acid |
Tetra Sodium Pyrophosphate |
Titanium Dioxide |
Trisodium Phosphate (TSP) |
White Oil |
Xanthan Gum |
Industri ini meracik produk dengan menggunakan emulgator, surfaktan, dan pengawet. Bahan-bahan kimia ini menjamin stabilitas, tekstur, dan keamanan dalam produk seperti sampo, losion, serta riasan wajah, sekaligus memenuhi standar regulasi yang berlaku.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Aluminium Hydroxide | Digunakan sebagai opacifying agent dan pembentuk lapisan pelindung dalam deodoran, serta berperan sebagai pembantu stabilisasi emulsi dan pengental dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang ringan dan anti-iritasi. |
Aluminium Stearate | Berfungsi sebagai pengental (thickener) dan agen anti-penggumpalan dalam bedak tabur, foundation, dan produk makeup lainnya, juga membantu meningkatkan stabilitas formula dengan menyerap kelebihan minyak. |
Citric Acid | Sebagai pH adjuster dan pengawet alami dalam produk perawatan kulit, membantu menyeimbangkan pH, serta bertindak sebagai chelating agent untuk mengikat ion logam yang dapat merusak stabilitas formula. |
Disodium Phosphate | Digunakan sebagai buffering agent untuk mempertahankan pH optimal dalam sabun, shampo, dan lotion, serta membantu meningkatkan efektivitas pengawet dengan menstabilkan formulasi. |
Glycerine | Humektan kuat yang menarik kelembapan ke kulit, sering ditemukan dalam pelembap, sabun, dan produk perawatan rambut untuk melembutkan dan mencegah dehidrasi. |
Hydrogen Peroxide 50% | Sebagai agen pemutih dalam produk perawatan gigi (whitening toothpaste) dan pembersih kuku, serta sebagai disinfektan dalam solusi perawatan kulit berjerawat. |
Isopropyl Alcohol | Berperan sebagai pelarut dan bahan penguap cepat dalam toner, aftershave, serta pembersih tangan karena sifat antibakterinya, juga membantu mengurangi rasa berminyak pada kulit. |
Lauric Acid | Asam lemak yang berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun (saponification) dan surfaktan dalam pembersih wajah/shampo, memberikan sifat antibakteri dan busa yang kaya. |
Magnesium Stearate | Agen pelicin (lubricant) dan anti-caking dalam bedak wajah, eyeshadow, serta compact powder, meningkatkan daya tahan dan kemudahan aplikasi produk. |
Stearic Acid | Pengemulsi alami dalam krim dan lotion, juga berfungsi sebagai pengental dan pemberi tekstur lembut pada sabun batang serta makeup seperti lipstik. |
Titanium Dioxide | Pigmen putih dan UV filter fisik dalam tabir surya, foundation, dan BB cream, memberikan perlindungan sinar UV serta opasitas untuk coverage maksimal. |
Zinc Oxide | Bahan aktif dalam tabir surya dan krim ruam popok karena sifatnya yang menenangkan, anti-inflamasi, serta memblokir UV broad-spectrum secara efektif. |
Zinc Stearate | Digunakan dalam bedak wajah dan makeup sebagai agen binding dan pelekat, memberikan efek silky-smooth serta mengurangi kilap berlebih pada kulit berminyak. |
Industri ini memproduksi dan menjual produk kecantikan yang digunakan untuk meningkatkan atau mengubah penampilan wajah, rambut, atau tubuh. Produk industri ini mencakup riasan, perawatan kulit, wewangian, perawatan rambut, dan produk kebersihan pribadi
Acrylic Acid |
Aluminium Hydroxide |
Aluminium Stearate |
Ammonium Persulphate |
Barium Sulphate |
Bentonit |
Benzoic Acid |
Boric Acid |
Calcium Stearate |
Calcium Sulphate |
Citric Acid |
Copper Sulfate |
DEET |
Defoamer/Anti foam |
Dextrine |
Dextrose |
DEG, TEG, PEG, MEG |
Disodium Phospate |
EDTA |
Glycerine |
Hydrazine Hydate |
Hydrogen Peroxide 50% |
IPA (Iso Propyl Alcohol) |
Lauric Acid |
Magnesium Stearate |
Manganese Greensand |
MAP Methylene Blue |
MEA, DMEA |
Methyl Paraben |
Parafin Wax |
Paraformal Dehyde 92% |
Potasium Feldspar |
Propyl Paraben |
Stearic Acid |
Talc Powder Liaoning |
Titanium Dioxide |
White Oil |
Zinc Oxide |
Zinc Stearate |
Industri ini memproduksi solusi pelindung dan perekat menggunakan polimer, pelarut, serta bahan pengeras. Bahan-bahan kimia ini memberikan daya tahan, adhesi, dan ketahanan terhadap faktor lingkungan pada cat, pernis, serta lem.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan. |
Barium Sulphate | Sebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung. |
Calcium Stearate | Berperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan. |
Calcium Sulphate | Digunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi. |
Copper Oxide | Sebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi. |
Iron Oxide | Pigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi. |
Manganese Oxide | Digunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan. |
Sodium Silicate | Sebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal. |
Stearic Acid | Berfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas. |
Zinc Oxide | Sebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives. |
Zinc Stearate | Digunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur. |
This industry applies protective or decorative layers of liquid or powder material to various surfaces, such as metal, wood, glass, or plastic. Coatings can enhance the appearance, durability, or functionality of the coated objects
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan. |
Barium Sulphate | Sebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung. |
Calcium Stearate | Berperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan. |
Calcium Sulphate | Digunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi. |
Copper Oxide | Sebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi. |
Iron Oxide | Pigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi. |
Manganese Oxide | Digunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan. |
Sodium Silicate | Sebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal. |
Stearic Acid | Berfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas. |
Zinc Oxide | Sebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives. |
Zinc Stearate | Digunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur. |
Adhesives
Agriculture
Coating
Construction
Cosmetics
Electroplating
Food
Homecare
Metal Treatment
Oil Drilling
Personal Care
Pulp & Paper
Water Treatment
Wood Herbicide
Industri ini memproduksi dan menyediakan lem, pita, dan sealant yang digunakan untuk menempelkan berbagai bahan. Adhesives dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia, bentuk, hingga prosesnya
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Dextrine | Dextrine adalah polisakarida yang terbentuk dari hidrolisis pati. Dextrine digunakan sebagai bahan perekat untuk kertas, tekstil, kayu, dan logam. Dextrine juga memiliki sifat pengental, pengikat, dan pengisi |
DEG, TEG, PEG, MEG | DEG, TEG, PEG, dan MEG adalah singkatan dari diethylene glycol, triethylene glycol, polyethylene glycol, dan monoethylene glycol. Mereka adalah senyawa alkohol polihidrat yang memiliki sifat pelarut, pelembab, dan penstabil. Mereka digunakan sebagai bahan perekat untuk resin, plastik, karet, dan cat |
Ethyl Acetate | Ethyl acetate adalah senyawa ester yang memiliki bau buah yang khas. Ethyl acetate digunakan sebagai pelarut untuk perekat berbasis akrilik, nitroselulosa, dan vinil. Ethyl acetate juga digunakan sebagai bahan perekat untuk kemasan fleksibel, laminasi, dan pelapisan |
Hydrazine Hydate | Hydrazine hydate adalah senyawa hidrazin yang memiliki sifat reduksi yang kuat. Hydrazine hydate digunakan sebagai bahan perekat untuk polimerisasi dan penjembatan silang karet, resin, dan poliuretan. Hydrazine hydate juga digunakan sebagai bahan perekat untuk kaca, keramik, dan logam |
Methylene Chloride | Methylene chloride adalah senyawa klorinasi yang memiliki sifat pelarut yang tinggi. Methylene chloride digunakan sebagai pelarut untuk perekat berbasis poliester, poliuretan, dan epoksi. Methylene chloride juga digunakan sebagai bahan perekat untuk pembersihan permukaan, pengupasan cat, dan pengelasan plastik |
Parafin Wax | Parafin wax adalah campuran hidrokarbon jenuh yang memiliki sifat lilin. Parafin wax digunakan sebagai bahan perekat untuk kertas, karton, kayu, dan kain. Parafin wax juga memiliki sifat tahan air, anti lengket, dan anti karat |
Paraformal Dehyde 92% | Paraformal dehyde 92% adalah bentuk padat dari formaldehida yang memiliki sifat pengawet dan pengikat. Paraformal dehyde 92% digunakan sebagai bahan perekat untuk resin fenolik, urea, dan melamin. Paraformal dehyde 92% juga digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis, papan partikel, dan papan serat |
Stearic Acid | Stearic acid adalah asam lemak jenuh yang memiliki sifat lilin dan emulsi. Stearic acid digunakan sebagai bahan perekat untuk karet, plastik, dan lilin. Stearic acid juga memiliki sifat anti lengket, anti statis, dan anti oksidan |
Industri ini memproduksi dan menyediakan lem, pita, dan sealant yang digunakan untuk menempelkan berbagai bahan. Adhesives dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia, bentuk, hingga prosesnya
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Dextrine | Dextrine adalah polisakarida yang terbentuk dari hidrolisis pati. Dextrine digunakan sebagai bahan perekat untuk kertas, tekstil, kayu, dan logam. Dextrine juga memiliki sifat pengental, pengikat, dan pengisi |
DEG, TEG, PEG, MEG | DEG, TEG, PEG, dan MEG adalah singkatan dari diethylene glycol, triethylene glycol, polyethylene glycol, dan monoethylene glycol. Mereka adalah senyawa alkohol polihidrat yang memiliki sifat pelarut, pelembab, dan penstabil. Mereka digunakan sebagai bahan perekat untuk resin, plastik, karet, dan cat |
Ethyl Acetate | Ethyl acetate adalah senyawa ester yang memiliki bau buah yang khas. Ethyl acetate digunakan sebagai pelarut untuk perekat berbasis akrilik, nitroselulosa, dan vinil. Ethyl acetate juga digunakan sebagai bahan perekat untuk kemasan fleksibel, laminasi, dan pelapisan |
Hydrazine Hydate | Hydrazine hydate adalah senyawa hidrazin yang memiliki sifat reduksi yang kuat. Hydrazine hydate digunakan sebagai bahan perekat untuk polimerisasi dan penjembatan silang karet, resin, dan poliuretan. Hydrazine hydate juga digunakan sebagai bahan perekat untuk kaca, keramik, dan logam |
Methylene Chloride | Methylene chloride adalah senyawa klorinasi yang memiliki sifat pelarut yang tinggi. Methylene chloride digunakan sebagai pelarut untuk perekat berbasis poliester, poliuretan, dan epoksi. Methylene chloride juga digunakan sebagai bahan perekat untuk pembersihan permukaan, pengupasan cat, dan pengelasan plastik |
Parafin Wax | Parafin wax adalah campuran hidrokarbon jenuh yang memiliki sifat lilin. Parafin wax digunakan sebagai bahan perekat untuk kertas, karton, kayu, dan kain. Parafin wax juga memiliki sifat tahan air, anti lengket, dan anti karat |
Paraformal Dehyde 92% | Paraformal dehyde 92% adalah bentuk padat dari formaldehida yang memiliki sifat pengawet dan pengikat. Paraformal dehyde 92% digunakan sebagai bahan perekat untuk resin fenolik, urea, dan melamin. Paraformal dehyde 92% juga digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis, papan partikel, dan papan serat |
Stearic Acid | Stearic acid adalah asam lemak jenuh yang memiliki sifat lilin dan emulsi. Stearic acid digunakan sebagai bahan perekat untuk karet, plastik, dan lilin. Stearic acid juga memiliki sifat anti lengket, anti statis, dan anti oksidan |
Industri ini bergantung pada agrokimia seperti pupuk, pestisida, dan herbisida untuk meningkatkan hasil panen serta melindungi tanaman. Bahan-bahan kimia ini menjamin kesuburan tanah, pengendalian hama, dan produksi pangan berkelanjutan untuk populasi yang terus bertambah.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Ammonium Bicarbonate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam. |
Ammonium Chloride | Berfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif. |
Borax Pentahydrate | Sumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah. |
Boric Acid | Suplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir. |
Calcium Nitrate | Kalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya. |
Cobalt Sulphate | Ditambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia. |
Copper Sulphate | Berperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah. |
Diammonium Phosphate | Pupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK. |
Ferrous Sulphate | Mengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut. |
Formic Acid | Digunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan. |
Magnesium Sulphate | Sumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning. |
Manganese Sulphate | Essential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun. |
Phosphoric Acid | Dipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul. |
Potassium Carbonate | Berfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura. |
Potassium Chloride | Pupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin. |
Potassium Phosphate | Digunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi. |
Potassium Sulphate | Alternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri. |
Sodium Molybdate | Korektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen. |
Sodium Nitrate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat. |
This industry involves the cultivation of crops and livestock for food, fiber, fuel, and other purposes. Agriculture can be divided into crop production, animal production, and agricultural services
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Ammonium Bicarbonate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen cepat serap yang menyediakan amonium untuk pertumbuhan tanaman, sekaligus melepaskan CO₂ yang dapat meningkatkan fotosintesis; sering dipakai pada budidaya sayuran dan tanaman pangan di tanah asam. |
Ammonium Chloride | Berfungsi sebagai sumber nitrogen dan klorin untuk tanaman tertentu seperti kelapa sawit, tetapi penggunaannya terbatas karena risiko pengasaman tanah dan akumulasi klorin yang dapat merusak tanaman sensitif. |
Borax Pentahydrate | Sumber boron esensial untuk pembentukan dinding sel dan reproduksi tanaman, diaplikasikan pada tanaman buah, sayuran, dan kapas untuk mencegah defisiensi boron seperti buah pecah-pecah. |
Boric Acid | Suplemen boron dalam pupuk cair atau tanah untuk meningkatkan pembungaan dan pembuahan, khususnya pada tanaman seperti anggur dan apel, serta mengatasi kekurangan boron pada tanah berpasir. |
Calcium Nitrate | Kalsium dan nitrogen larut air untuk mencegah busuk ujung buah (blossom-end rot) pada tomat dan cabai, sekaligus memperbaiki struktur tanah dan penyerapan hara lainnya. |
Cobalt Sulphate | Ditambahkan dalam pupuk untuk legum seperti kedelai dan alfalfa sebagai kofaktor enzim fiksasi nitrogen, meningkatkan efisiensi simbiosis dengan bakteri rhizobia. |
Copper Sulphate | Berperan sebagai fungisida (misalnya dalam campuran Bordeaux) dan korektor defisiensi tembaga pada tanah gambut, penting untuk metabolisme tanaman serealia dan buah. |
Diammonium Phosphate | Pupuk fosfor dan nitrogen tinggi yang mendukung pertumbuhan akar dan pembungaan, umum dipakai pada tanaman padi, jagung, serta sebagai bahan dasar pupuk NPK. |
Ferrous Sulphate | Mengatasi klorosis (defisiensi besi) pada tanaman jeruk dan padi di tanah alkalin dengan menyediakan besi yang mudah diserap, sekaligus berfungsi sebagai herbisida untuk lumut. |
Formic Acid | Digunakan sebagai pengawet pakan ternak dan penurun pH silase, serta dalam pengendalian hama seperti varroa pada lebah madu untuk mendukung pertanian berkelanjutan. |
Magnesium Sulphate | Sumber magnesium untuk sintesis klorofil dan sulfur untuk enzim, diaplikasikan pada tanaman kentang, tomat, serta kelapa sawit yang menunjukkan gejala daun menguning. |
Manganese Sulphate | Essential untuk aktivasi enzim fotosintesis dan sintesis lignin, diberikan ke tanaman serealia dan kacang-kacangan di tanah basa untuk mencegah nekrosis daun. |
Phosphoric Acid | Dipakai dalam pupuk cair untuk menyediakan fosfat cepat serap pada sistem hidroponik atau tanah defisien fosfor, juga sebagai bahan pembuat pupuk NPK granul. |
Potassium Carbonate | Berfungsi sebagai sumber kalium organik dan pengatur pH tanah, serta bahan aktif dalam pestisida alami untuk mengendalikan jamur pada tanaman hortikultura. |
Potassium Chloride | Pupuk kalium murah untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit, cocok untuk kelapa sawit, tebu, serta tanaman yang toleran terhadap klorin. |
Potassium Phosphate | Digunakan dalam hidroponik dan fertigasi sebagai sumber kalium dan fosfor yang stabil, mendukung pembungaan dan perkembangan akar pada tanaman bernilai tinggi seperti stroberi. |
Potassium Sulphate | Alternatif pupuk kalium bebas klorin untuk tanaman sensitif seperti tembakau dan kentang, sekaligus menyuplai sulfur untuk sintesis protein dan minyak atsiri. |
Sodium Molybdate | Korektor defisiensi molibdenum pada tanaman crucifera (kubis, brokoli) untuk optimalisasi enzim nitrat reduktase dan fiksasi nitrogen. |
Sodium Nitrate | Digunakan sebagai pupuk nitrogen nitrat yang cepat diserap tanaman, ideal untuk kondisi tanah dingin atau pH rendah di mana aktivitas mikroba penghasil nitrat terhambat. |
Industri ini memproduksi solusi pelindung dan perekat menggunakan polimer, pelarut, serta bahan pengeras. Bahan-bahan kimia ini memberikan daya tahan, adhesi, dan ketahanan terhadap faktor lingkungan pada cat, pernis, serta lem.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan. |
Barium Sulphate | Sebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung. |
Calcium Stearate | Berperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan. |
Calcium Sulphate | Digunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi. |
Copper Oxide | Sebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi. |
Iron Oxide | Pigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi. |
Manganese Oxide | Digunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan. |
Sodium Silicate | Sebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal. |
Stearic Acid | Berfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas. |
Zinc Oxide | Sebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives. |
Zinc Stearate | Digunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur. |
This industry applies protective or decorative layers of liquid or powder material to various surfaces, such as metal, wood, glass, or plastic. Coatings can enhance the appearance, durability, or functionality of the coated objects
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan sebagai monomer utama dalam sintesis polimer akrilat untuk water-based coatings dan adhesives, memberikan ketahanan terhadap cuaca, fleksibilitas, dan adhesi yang baik. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam coatings dan adhesives karena melepaskan air saat dipanaskan, serta sebagai pengisi (filler) untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai thickener, stabilizer, dan agen anti-sedimen dalam coatings serta adhesives, juga membantu dalam dispersi pigmen dan mencegah penggumpalan. |
Barium Sulphate | Sebagai pigmen pengisi (extender) dalam coatings, meningkatkan kepadatan, kekerasan, dan ketahanan kimia, serta memberikan sifat tahan korosi pada lapisan pelindung. |
Calcium Stearate | Berperan sebagai lubricant dan release agent dalam adhesives, serta stabilizer panas pada coatings, meningkatkan prosesabilitas dan mencegah penggumpalan. |
Calcium Sulphate | Digunakan sebagai pengisi (filler) murah dalam coatings dan adhesives, meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi. |
Copper Oxide | Sebagai pigmen dan katalis dalam coatings, memberikan warna hijau/biru serta meningkatkan ketahanan terhadap mikroba dan korosi. |
Iron Oxide | Pigmen utama dalam coatings dan adhesives untuk warna merah, kuning, atau coklat, dengan stabilitas UV dan ketahanan kimia yang tinggi. |
Manganese Oxide | Digunakan sebagai katalis dalam pengeringan (drying agent) untuk oil-based coatings dan adhesives, mempercepat proses oksidasi dan pengerasan. |
Sodium Silicate | Sebagai pengikat (binder) dalam coatings tahan panas dan adhesives anorganik, memberikan ketahanan kimia dan stabilitas termal. |
Stearic Acid | Berfungsi sebagai lubricant dan dispersing agent dalam coatings serta adhesives, meningkatkan homogenitas campuran dan mengurangi viskositas. |
Zinc Oxide | Sebagai pigmen putih, penguat UV, dan antimikroba dalam coatings, juga meningkatkan adhesi dan ketahanan korosi pada adhesives. |
Zinc Stearate | Digunakan sebagai release agent dan lubricant dalam coatings serta adhesives, membantu proses cetak dan mencegah adhesi prematur. |
Industri ini menggunakan bahan kimia untuk meningkatkan performa dan ketahanan material. Produk utamanya meliputi aditif semen, campuran beton, sealant, dan penghambat korosi yang berfungsi memperkuat, mempermudah pengerjaan, serta memperpanjang umur struktur.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma. |
Calcium Nitrate | Berperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam. |
Calcium Stearate | Berfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan. |
Calcium Sulphate | Digunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan. |
Cobalt Sulphate | Dipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu. |
Filter Aid | Digunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir. |
Kaolin | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material. |
Magnesium Oxide | Digunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat. |
Magnesium Stearate | Berperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material. |
Silica Fume | Bahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat. |
Sodium Gluconate | Berfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama. |
Sodium Lauryl Ether Sulfate | Sebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya. |
Sodium Naphthalene Sulfonate | Superplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah. |
Titanium Dioxide | Digunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan. |
Zinc Oxide | Dimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban. |
Zinc Stearate | Berfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir. |
Industri ini melibatkan perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan struktur, seperti rumah, jembatan, jalan, dan bendungan. Construction dapat dikategorikan berdasarkan jenis proyek, seperti residensial, komersial, industri, atau sipil.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acrylic Acid | Digunakan dalam industri konstruksi sebagai bahan dasar pembuatan polimer akrilik untuk pelapis beton, sealant, dan perekat, memberikan ketahanan terhadap air dan retak serta meningkatkan daya rekat pada material bangunan. |
Aluminium Hydroxide | Berfungsi sebagai flame retardant dalam material konstruksi seperti panel dinding dan lapisan kabel, karena kemampuannya melepaskan air saat dipanaskan sehingga menghambat penyebaran api dan mengurangi asap beracun. |
Aluminium Stearate | Digunakan sebagai agen waterproofing dan lubricant dalam campuran beton serta mortar, membantu mengurangi penyerapan air dan mempermudah proses pencetakan material berbasis semen. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam beton berat dan pelindung radiasi pada dinding fasilitas medis atau nuklir, karena densitasnya yang tinggi dan kemampuan menyerap sinar-X serta radiasi gamma. |
Calcium Nitrate | Berperan sebagai accelerator dalam pengeringan beton dan mortar, terutama di suhu rendah, serta mencegah korosi tulangan baja dengan membentuk lapisan pelindung pasif pada permukaan logam. |
Calcium Stearate | Berfungsi sebagai agen anti-air (hydrophobic) dalam campuran plester dan beton, mengurangi permeabilitas air dan meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban serta pembekuan. |
Calcium Sulphate | Digunakan dalam pembuatan papan dinding (gypsum board), plester, dan semen khusus yang cepat mengeras, memberikan sifat tahan api dan regulasi kelembaban dalam struktur bangunan. |
Cobalt Sulphate | Dipakai sebagai aditif dalam beton geopolimer dan material berbasis semen untuk mempercepat proses pengerasan serta meningkatkan kekuatan mekanik pada kondisi tertentu. |
Filter Aid | Digunakan dalam penyaringan material konstruksi cair, seperti semen slurry, untuk menghilangkan partikel halus dan meningkatkan kualitas produk akhir. |
Kaolin | Dimanfaatkan sebagai pengisi (filler) dalam cat, pelapis dinding, dan beton ringan, meningkatkan workability, ketahanan cuaca, serta mengurangi biaya produksi material. |
Magnesium Oxide | Digunakan dalam panel dinding tahan api, lantai, dan semen khusus (seperti magnesium oxychloride cement) karena sifatnya yang tahan panas dan mampu mengikat material secara kuat. |
Magnesium Stearate | Berperan sebagai lubricant dalam produksi bata ringan dan beton precast, memudahkan pelepasan dari cetakan serta mengurangi gesekan antar partikel material. |
Silica Fume | Bahan tambahan dalam beton kinerja tinggi (HPC) untuk meningkatkan kekuatan, durabilitas, dan mengurangi porositas, sehingga tahan terhadap penetrasi klorida dan sulfat. |
Sodium Gluconate | Berfungsi sebagai retarder dalam adukan semen, memperlambat waktu pengikatan untuk aplikasi beton dalam cuaca panas atau proyek besar yang membutuhkan penanganan lebih lama. |
Sodium Lauryl Ether Sulfate | Sebagai pembersih permukaan bangunan atau aditif pelumas cetakan beton karena sifat surfaktannya. |
Sodium Naphthalene Sulfonate | Superplasticizer dalam beton untuk mengurangi kadar air tanpa mengurangi workability, menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi dan permeabilitas rendah. |
Titanium Dioxide | Digunakan dalam cat dan pelapis dinding eksterior untuk memberikan efek pemutih, ketahanan terhadap UV, serta sifat self-cleaning yang mengurangi polusi udara pada permukaan bangunan. |
Zinc Oxide | Dimanfaatkan dalam pelapis anti-korosi untuk struktur baja, serta sebagai aditif dalam beton dan mortar untuk meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan kelembaban. |
Zinc Stearate | Berfungsi sebagai release agent dalam produksi beton precast dan komposit polimer, mencegah bahan menempel pada cetakan sekaligus memberikan sifat anti-air pada produk akhir. |
Industri ini meracik produk dengan menggunakan emulgator, surfaktan, dan pengawet. Bahan-bahan kimia ini menjamin stabilitas, tekstur, dan keamanan dalam produk seperti sampo, losion, serta riasan wajah, sekaligus memenuhi standar regulasi yang berlaku.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Aluminium Hydroxide | Digunakan sebagai opacifying agent dan pembentuk lapisan pelindung dalam deodoran, serta berperan sebagai pembantu stabilisasi emulsi dan pengental dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang ringan dan anti-iritasi. |
Aluminium Stearate | Berfungsi sebagai pengental (thickener) dan agen anti-penggumpalan dalam bedak tabur, foundation, dan produk makeup lainnya, juga membantu meningkatkan stabilitas formula dengan menyerap kelebihan minyak. |
Citric Acid | Sebagai pH adjuster dan pengawet alami dalam produk perawatan kulit, membantu menyeimbangkan pH, serta bertindak sebagai chelating agent untuk mengikat ion logam yang dapat merusak stabilitas formula. |
Disodium Phosphate | Digunakan sebagai buffering agent untuk mempertahankan pH optimal dalam sabun, shampo, dan lotion, serta membantu meningkatkan efektivitas pengawet dengan menstabilkan formulasi. |
Glycerine | Humektan kuat yang menarik kelembapan ke kulit, sering ditemukan dalam pelembap, sabun, dan produk perawatan rambut untuk melembutkan dan mencegah dehidrasi. |
Hydrogen Peroxide 50% | Sebagai agen pemutih dalam produk perawatan gigi (whitening toothpaste) dan pembersih kuku, serta sebagai disinfektan dalam solusi perawatan kulit berjerawat. |
Isopropyl Alcohol | Berperan sebagai pelarut dan bahan penguap cepat dalam toner, aftershave, serta pembersih tangan karena sifat antibakterinya, juga membantu mengurangi rasa berminyak pada kulit. |
Lauric Acid | Asam lemak yang berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun (saponification) dan surfaktan dalam pembersih wajah/shampo, memberikan sifat antibakteri dan busa yang kaya. |
Magnesium Stearate | Agen pelicin (lubricant) dan anti-caking dalam bedak wajah, eyeshadow, serta compact powder, meningkatkan daya tahan dan kemudahan aplikasi produk. |
Stearic Acid | Pengemulsi alami dalam krim dan lotion, juga berfungsi sebagai pengental dan pemberi tekstur lembut pada sabun batang serta makeup seperti lipstik. |
Titanium Dioxide | Pigmen putih dan UV filter fisik dalam tabir surya, foundation, dan BB cream, memberikan perlindungan sinar UV serta opasitas untuk coverage maksimal. |
Zinc Oxide | Bahan aktif dalam tabir surya dan krim ruam popok karena sifatnya yang menenangkan, anti-inflamasi, serta memblokir UV broad-spectrum secara efektif. |
Zinc Stearate | Digunakan dalam bedak wajah dan makeup sebagai agen binding dan pelekat, memberikan efek silky-smooth serta mengurangi kilap berlebih pada kulit berminyak. |
Industri ini memproduksi dan menjual produk kecantikan yang digunakan untuk meningkatkan atau mengubah penampilan wajah, rambut, atau tubuh. Produk industri ini mencakup riasan, perawatan kulit, wewangian, perawatan rambut, dan produk kebersihan pribadi
Acrylic Acid |
Aluminium Hydroxide |
Aluminium Stearate |
Ammonium Persulphate |
Barium Sulphate |
Bentonit |
Benzoic Acid |
Boric Acid |
Calcium Stearate |
Calcium Sulphate |
Citric Acid |
Copper Sulfate |
DEET |
Defoamer/Anti foam |
Dextrine |
Dextrose |
DEG, TEG, PEG, MEG |
Disodium Phospate |
EDTA |
Glycerine |
Hydrazine Hydate |
Hydrogen Peroxide 50% |
IPA (Iso Propyl Alcohol) |
Lauric Acid |
Magnesium Stearate |
Manganese Greensand |
MAP Methylene Blue |
MEA, DMEA |
Methyl Paraben |
Parafin Wax |
Paraformal Dehyde 92% |
Potasium Feldspar |
Propyl Paraben |
Stearic Acid |
Talc Powder Liaoning |
Titanium Dioxide |
White Oil |
Zinc Oxide |
Zinc Stearate |
Industri ini menerapkan larutan kimia untuk penyelesaian permukaan dan ketahanan terhadap korosi. Bahan kimia utama yang digunakan meliputi asam, sianida, dan pemcerah untuk meningkatkan penampilan logam, daya tahan, serta fungsionalitas dalam berbagai aplikasi.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Barium Chloride | Digunakan dalam electroplating sebagai aditif untuk meningkatkan konduktivitas larutan elektrolit dan membantu proses pelapisan logam dengan lebih merata. |
Barium Sulphate | Berfungsi sebagai filler dalam pelapisan elektrolitik untuk meningkatkan kekasaran permukaan dan adhesi lapisan logam. |
Calcium Fluoride | Dipakai dalam proses metalurgi sebagai fluks untuk menurunkan titik leleh slag serta dalam pelapisan untuk meningkatkan stabilitas larutan. |
Chromic Acid | Komponen utama dalam chrome plating untuk menghasilkan lapisan krom keras dan tahan korosi pada logam dasar. |
Cobalt Sulphate | Digunakan sebagai katalis dalam electroplating nikel dan kobalt, meningkatkan kilap dan ketahanan aus lapisan. |
Copper Oxide | Dipakai dalam proses electroless plating dan preparasi permukaan sebelum pelapisan tembaga. |
Copper Sulphate | Elektrolit utama dalam copper plating untuk menghasilkan lapisan tembaga yang konduktif dan dekoratif. |
Ferric Chloride | Digunakan sebagai etchant untuk membersihkan permukaan logam sebelum pelapisan serta dalam proses pickling baja. |
Ferrous Sulfate | Berperan sebagai reduktor dalam proses electroplating dan pengolahan limbah logam berat. |
Hydrochloric Acid | Digunakan untuk pickling logam, menghilangkan oksida dan karat sebelum pelapisan. |
Lead Nitrate | Berfungsi sebagai stabilisator dalam proses chrome plating untuk meningkatkan efisiensi arus. |
Magnesium Chloride | Digunakan dalam pengolahan permukaan logam untuk meningkatkan adhesi lapisan berikutnya. |
Manganese Sulphate | Dipakai dalam pelapisan nikel dan sebagai aditif untuk meningkatkan kekerasan lapisan. |
Nitric Acid | Digunakan untuk membersihkan dan mempassivasi stainless steel serta dalam proses stripping lapisan logam. |
Sulphuric Acid | Komponen utama dalam larutan elektrolit untuk electroplating seng, nikel, dan tembaga, serta untuk pickling logam. |
Zinc Sulphate | Sumber ion seng dalam proses zinc plating untuk melindungi baja dari korosi. |
Industri ini menggunakan arus listrik untuk mengendapkan lapisan tipis logam atau paduan pada permukaan logam lain. Electroplating dapat meningkatkan ketahanan korosi, ketahanan aus, konduktivitas, atau penampilan dari objek yang dilapisi.
Barium Carbonate |
Calcium Fluoride |
Chrome Oxide Green |
Chromic Acid |
Copper Oxide |
Copper Sulfate |
EDTA |
Ferric Chloride |
Ferrous Sulfate |
Hydrochloric Acid/HCl |
Hydrofluoric Acid/HF |
Lead Nitrate |
Lead Stearate |
Magnesium Chloride |
Manganese Sulphate |
Monosodium Phospate |
Nitric Acid |
Sodium Dichromate |
Sodium Stannate |
Sulphuric Acid |
Zinc Chloride |
Zinc Sulfate |
Industri ini menggunakan bahan kimia tingkat makanan sebagai pengawet, penguat rasa, dan penstabil. Bahan-bahan seperti asam sitrat, natrium benzoat, dan emulsifier menjamin keamanan, kualitas, serta masa simpan yang lebih panjang untuk makanan olahan.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acetic Acid | Digunakan dalam industri makanan sebagai pengatur keasaman dan pengawet, terutama dalam produk acar, saus, dan bumbu, dengan konsentrasi rendah (4-8%) sebagai cuka, serta berperan dalam mengontrol pertumbuhan mikroba dan meningkatkan cita rasa. |
Calcium Sulphate | Berfungsi sebagai pengental, pengatur keasaman, dan sumber kalsium dalam produk seperti tahu, keju olahan, dan tepung, juga digunakan sebagai agen pemadat dalam makanan kaleng dan pengatur tekstur pada produk bakery. |
Citric Acid | Pengawet dan pengatur keasaman serbaguna dalam minuman ringan, permen, produk buah kaleng, dan olahan susu, membantu mencegah oksidasi, meningkatkan rasa asam alami, serta berperan sebagai sequestrant untuk mengikat logam. |
Disodium Phosphate | Berperan sebagai pengemulsi dan penstabil pH dalam keju olahan, susu UHT, dan produk daging olahan, membantu mencegah pemisahan lemak, meningkatkan daya simpan, dan mempertahankan tekstur yang konsisten. |
Glycerine | Digunakan sebagai humektan dalam makanan seperti roti, kue, dan permen untuk mempertahankan kelembapan, mencegah kekeringan, serta sebagai pelarut dan pemanis rendah kalori dalam minuman dan ekstrak flavor. |
Guar Gum | Berfungsi sebagai pengental dan stabilizer dalam es krim, saus, sup, dan produk susu, meningkatkan viskositas, mencegah pembentukan kristal es, serta memperbaiki tekstur tanpa mengubah rasa. |
Magnesium Sulphate | Digunakan dalam industri makanan sebagai sumber magnesium dan pengatur keasaman, terutama dalam produk fermentasi seperti bir dan tahu, serta sebagai pengawet alami dalam sayuran olahan. |
Potassium Citrate | Berperan sebagai pengatur keasaman dan buffer dalam minuman elektrolit, keju, dan produk rendah sodium, membantu menstabilkan pH, menggantikan natrium, dan meningkatkan keseimbangan ionik. |
Potassium Hydroxide | Digunakan dalam pengolahan kakao, pengontrol pH dalam produk cokelat, serta sebagai agen pengupas buah dan sayuran dalam proses industri, namun penggunaannya ketat karena sifat kaustiknya. |
Potassium Phosphate | Berfungsi sebagai pengemulsi, penstabil, dan sumber kalium dalam daging olahan, minuman energi, dan produk susu, membantu mempertahankan kelembapan, mengikat protein, dan meningkatkan stabilitas termal. |
Sodium Acetate | Digunakan sebagai pengawet dan penambah rasa asin-gurih (umami) dalam keripik, snack, dan produk daging olahan, serta sebagai buffer dalam makanan kemasan untuk mempertahankan pH stabil. |
Stearic Acid | Berperan sebagai agen anti-caking dan pelapis dalam permen, cokelat, dan produk konfeksi, juga digunakan dalam pembuatan emulsifier seperti stearil laktilat untuk roti dan kue. |
Trisodium Citrate | Pengemulsi dan pengatur keasaman dalam keju olahan, minuman berkarbonasi, dan produk daging, membantu mencegah pemisahan lemak, menstabilkan emulsi, dan memberikan rasa sedikit asin. |
Industri ini mengolah dan mendistribusikan produk makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Industri Food dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber, seperti tanaman, ternak, makanan laut, atau jamur, atau berdasarkan metode pengolahan, seperti memanggang, menggoreng, mengalengkan, atau membekukan.
Adipic Acid |
Ammonium Bicarbonate |
Ammonium Chloride |
Benzoic Acid |
Calcium Chloride |
Calcium Stearate |
Calcium Sulphate |
Citric Acid |
Defoamer/Anti foam |
Dextrine |
Dextrose |
Disodium Phospate |
EDTA |
Glycerine |
Magnesium Stearate |
Magnesium Sulphate |
Methyl Paraben |
Phosphoric Acid |
Potassium Carbonate |
Potassium Chloride |
Potassium Citrate |
Potasium Nitrate |
Potassium Hydroxide |
Potassium Phosphate (MKP) |
Potassium Sulphate |
Propyl Paraben |
Soda Ash / Sodium Carbonate |
Sodium Acetate |
Sodium Acid Pyrophosphate |
Sodium Bicarbonate |
Sodium Benzoat |
Sodium Benzoate Powder |
Sodium Chloride |
Sodium Citrate |
Sodium Gluconate |
Sodium Metabisulfite |
Sodium Nitrate |
Sodium Nitrite |
Stearic Acid |
STPP |
Tartaric Acid |
Tartaric Acid |
Tetra Sodium Pyrophosphate |
Titanium Dioxide |
Trisodium Phosphate (TSP) |
White Oil |
Xanthan Gum |
Industri Home Care juga meliputi produksi dan penjualan produk-produk yang digunakan untuk membersihkan, merawat, dan mempercantik rumah, seperti deterjen, sabun, pewangi, dan lain-lain
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Borax | Borax adalah senyawa boron yang berbentuk bubuk putih kristal. Borax dapat digunakan sebagai bahan pembersih, pengawet, antiseptik, dan bahan pembuat slime. |
Citric Acid | Citric Acid adalah asam organik yang banyak ditemukan dalam buah-buahan seperti lemon dan jeruk. Citric Acid dapat digunakan sebagai bahan pengawet, penambah rasa, pengatur pH, dan bahan pembuat sabun |
EDTA | EDTA adalah senyawa organik yang berfungsi sebagai agen pengkelat, yaitu mengikat ion logam. EDTA dapat digunakan sebagai bahan pengawet, stabilizer, antioksidan, dan bahan pembuat deterjen |
Ethyl Acetate | Ethyl Acetate adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. Ethyl Acetate dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pewangi, bahan pembuat cat, dan bahan pembuat kopi |
Formalin | Formalin adalah larutan air dari formaldehida, yaitu gas beracun yang berbau tajam. Formalin dapat digunakan sebagai bahan pengawet, desinfektan, bahan pembuat plastik, dan bahan pembuat obat |
Formic Acid | Formic Acid adalah asam organik yang berbentuk cairan bening dan berbau tajam. Formic Acid dapat digunakan sebagai bahan pengawet, pengatur pH, bahan pembuat karet, dan bahan pembuat pewarna . |
Glycerine | Glycerine adalah senyawa organik yang berbentuk cairan kental dan tidak berwarna. Glycerine dapat digunakan sebagai bahan pelembab, pelarut, bahan pembuat sabun, dan bahan pembuat kosmetik . |
Hydrochloric Acid/HCl | Hydrochloric Acid adalah asam anorganik yang berbentuk cairan bening dan sangat korosif. Hydrochloric Acid dapat digunakan sebagai bahan pembersih, pengatur pH, bahan pembuat klorin, dan bahan pembuat pupuk . |
Hydrogen Peroxide 50% | Hydrogen Peroxide 50% adalah larutan air dari hidrogen peroksida, yaitu senyawa oksigen yang berbentuk cairan bening dan mudah terurai. Hydrogen Peroxide 50% dapat digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan pembuat oksigen, dan bahan pembuat roket . |
IPA (Iso Propyl Alcohol) | IPA adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. IPA dapat digunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan pembuat alkohol, dan bahan pembuat tinta . |
Methylene Chloride | Methylene Chloride adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. Methylene Chloride dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat plastik, bahan pembuat kafein, dan bahan pembuat aerosol . |
Nonyl Phenol (NP 6-9-10) | Nonyl Phenol adalah senyawa organik yang berbentuk cairan kental dan berwarna kuning. Nonyl Phenol dapat digunakan sebagai bahan pembuat surfaktan, bahan pembuat resin, bahan pembuat pestisida, dan bahan pembuat cat . |
Silicagel Blue/White | Silicagel adalah senyawa silika yang berbentuk butiran padat dan berpori. Silicagel dapat digunakan sebagai bahan pengering, bahan penyerap, bahan kromatografi, dan bahan indikator . |
Sodium Bicarbonate | Sodium Bicarbonate adalah senyawa natrium yang berbentuk bubuk putih dan bersifat basa. Sodium Bicarbonate dapat digunakan sebagai bahan pengembang, bahan penambah rasa, bahan pengatur pH, dan bahan pembersih . |
Sodium Chloride | Sodium Chloride adalah senyawa natrium yang berbentuk kristal putih dan bersifat netral. Sodium Chloride dapat digunakan sebagai bahan penyedap, bahan pengawet, bahan elektrolit, dan bahan pembuat klorin . |
Sodium Hypochloride | Sodium Hypochloride adalah senyawa natrium yang berbentuk cairan bening dan bersifat oksidatif. Sodium Hypochloride dapat digunakan sebagai bahan pemutih, bahan desinfektan, bahan pengatur pH, dan bahan pembuat klorin . |
Sodium Percarbonate | Sodium Percarbonate adalah senyawa natrium yang berbentuk bubuk putih dan bersifat oksidatif. Sodium Percarbonate dapat digunakan sebagai bahan pemutih, bahan pembersih, bahan antiseptik, dan bahan pengatur pH . |
Tri Chloro Ethylene (TCE) dan PCE | Tri Chloro Ethylene (TCE) dan PCE adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. TCE dan PCE dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat plastik, bahan pembuat kulkas, dan bahan pembuat pembersih kering . |
PCE | PCE adalah singkatan dari Perchloroethylene, yaitu senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. PCE dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat plastik, bahan pembuat kulkas, dan bahan pembuat pembersih kering . |
White Spirit | White Spirit adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. White Spirit dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat cat, bahan pembuat tiner, dan bahan pembuat lilin . |
Industri Home Care juga meliputi produksi dan penjualan produk-produk yang digunakan untuk membersihkan, merawat, dan mempercantik rumah, seperti deterjen, sabun, pewangi, dan lain-lain
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Borax | Borax adalah senyawa boron yang berbentuk bubuk putih kristal. Borax dapat digunakan sebagai bahan pembersih, pengawet, antiseptik, dan bahan pembuat slime. |
Citric Acid | Citric Acid adalah asam organik yang banyak ditemukan dalam buah-buahan seperti lemon dan jeruk. Citric Acid dapat digunakan sebagai bahan pengawet, penambah rasa, pengatur pH, dan bahan pembuat sabun |
EDTA | EDTA adalah senyawa organik yang berfungsi sebagai agen pengkelat, yaitu mengikat ion logam. EDTA dapat digunakan sebagai bahan pengawet, stabilizer, antioksidan, dan bahan pembuat deterjen |
Ethyl Acetate | Ethyl Acetate adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. Ethyl Acetate dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pewangi, bahan pembuat cat, dan bahan pembuat kopi |
Formalin | Formalin adalah larutan air dari formaldehida, yaitu gas beracun yang berbau tajam. Formalin dapat digunakan sebagai bahan pengawet, desinfektan, bahan pembuat plastik, dan bahan pembuat obat |
Formic Acid | Formic Acid adalah asam organik yang berbentuk cairan bening dan berbau tajam. Formic Acid dapat digunakan sebagai bahan pengawet, pengatur pH, bahan pembuat karet, dan bahan pembuat pewarna . |
Glycerine | Glycerine adalah senyawa organik yang berbentuk cairan kental dan tidak berwarna. Glycerine dapat digunakan sebagai bahan pelembab, pelarut, bahan pembuat sabun, dan bahan pembuat kosmetik . |
Hydrochloric Acid/HCl | Hydrochloric Acid adalah asam anorganik yang berbentuk cairan bening dan sangat korosif. Hydrochloric Acid dapat digunakan sebagai bahan pembersih, pengatur pH, bahan pembuat klorin, dan bahan pembuat pupuk . |
Hydrogen Peroxide 50% | Hydrogen Peroxide 50% adalah larutan air dari hidrogen peroksida, yaitu senyawa oksigen yang berbentuk cairan bening dan mudah terurai. Hydrogen Peroxide 50% dapat digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan pembuat oksigen, dan bahan pembuat roket . |
IPA (Iso Propyl Alcohol) | IPA adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. IPA dapat digunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan pembuat alkohol, dan bahan pembuat tinta . |
Methylene Chloride | Methylene Chloride adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. Methylene Chloride dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat plastik, bahan pembuat kafein, dan bahan pembuat aerosol . |
Nonyl Phenol (NP 6-9-10) | Nonyl Phenol adalah senyawa organik yang berbentuk cairan kental dan berwarna kuning. Nonyl Phenol dapat digunakan sebagai bahan pembuat surfaktan, bahan pembuat resin, bahan pembuat pestisida, dan bahan pembuat cat . |
Silicagel Blue/White | Silicagel adalah senyawa silika yang berbentuk butiran padat dan berpori. Silicagel dapat digunakan sebagai bahan pengering, bahan penyerap, bahan kromatografi, dan bahan indikator . |
Sodium Bicarbonate | Sodium Bicarbonate adalah senyawa natrium yang berbentuk bubuk putih dan bersifat basa. Sodium Bicarbonate dapat digunakan sebagai bahan pengembang, bahan penambah rasa, bahan pengatur pH, dan bahan pembersih . |
Sodium Chloride | Sodium Chloride adalah senyawa natrium yang berbentuk kristal putih dan bersifat netral. Sodium Chloride dapat digunakan sebagai bahan penyedap, bahan pengawet, bahan elektrolit, dan bahan pembuat klorin . |
Sodium Hypochloride | Sodium Hypochloride adalah senyawa natrium yang berbentuk cairan bening dan bersifat oksidatif. Sodium Hypochloride dapat digunakan sebagai bahan pemutih, bahan desinfektan, bahan pengatur pH, dan bahan pembuat klorin . |
Sodium Percarbonate | Sodium Percarbonate adalah senyawa natrium yang berbentuk bubuk putih dan bersifat oksidatif. Sodium Percarbonate dapat digunakan sebagai bahan pemutih, bahan pembersih, bahan antiseptik, dan bahan pengatur pH . |
Tri Chloro Ethylene (TCE) dan PCE | Tri Chloro Ethylene (TCE) dan PCE adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. TCE dan PCE dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat plastik, bahan pembuat kulkas, dan bahan pembuat pembersih kering . |
PCE | PCE adalah singkatan dari Perchloroethylene, yaitu senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. PCE dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat plastik, bahan pembuat kulkas, dan bahan pembuat pembersih kering . |
White Spirit | White Spirit adalah senyawa organik yang berbentuk cairan bening dan mudah menguap. White Spirit dapat digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat cat, bahan pembuat tiner, dan bahan pembuat lilin . |
Industri yang memproses bentuk fisik atau kimia dari logam untuk meningkatkan kinerja, kualitas, atau penampilannya. Metal treatment dapat mencakup perlakuan panas, perlakuan permukaan, pemesinan, pengelasan, atau pengecoran.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Activated Alumina | Sejenis aluminium oksida yang berpori dan memiliki luas permukaan yang tinggi. Digunakan sebagai adsorben, katalis, atau media filter untuk menghilangkan kontaminan dari air, udara, atau gas. |
Ammonia/Amoniak Liquid | Sejenis senyawa nitrogen dan hidrogen yang berbentuk gas berwarna tidak berwarna dengan bau menyengat. Dapat dicairkan di bawah tekanan atau pendinginan. Digunakan sebagai bahan baku untuk pupuk, plastik, eksplosif, pembersih, dan refrigeran. |
Ammonium Biflouride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam fluorida dan amonia. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pengikis kaca, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Ammonium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan amonia. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, baterai, solder, obat batuk, atau bahan tambahan untuk galvanisasi. |
Barium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan barium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pewarna api, agen pengendap, atau bahan tambahan untuk perlakuan panas. |
Calcium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan kalsium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pengering, pencair salju, atau bahan tambahan untuk beton. |
Calcium Nitrate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrat dan kalsium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, bahan peledak, atau bahan tambahan untuk beton. |
Chrome Oxide Green | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari kromium dan oksigen. Berbentuk padatan kristal hijau yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, bahan abrasif, atau bahan tambahan untuk keramik. |
Chromic Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari kromium, oksigen, dan hidrogen. Berbentuk cairan merah jambu yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Copper Oxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari tembaga dan oksigen. Berbentuk padatan kristal hitam atau merah yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, katalis, atau bahan tambahan untuk baterai. |
Copper Sulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan tembaga. Berbentuk padatan kristal biru yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai fungisida, herbisida, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Corrosion Inhibitors | Sejenis bahan kimia yang dapat mencegah atau mengurangi korosi pada logam atau paduan. Digunakan sebagai bahan pelindung, bahan pengawet, atau bahan tambahan untuk minyak dan gas. |
Ferric Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan besi. Berbentuk padatan kristal coklat atau cairan gelap yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai koagulan, agen pengukir, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Ferrous Sulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan besi. Berbentuk padatan kristal hijau atau cairan kuning yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, obat anemia, atau bahan tambahan untuk pewarnaan. |
Hydrochloric Acid/HCl | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari klorin, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pembersih, agen pengukir, atau bahan tambahan untuk industri kimia. |
Hydrofluoric Acid/HF | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari fluorin, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengikis, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk industri kaca. |
Hydrogen Peroxide 50% | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari hidrogen dan oksigen. Berbentuk cairan bening yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, antiseptik, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Iron Oxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari besi dan oksigen. Berbentuk padatan kristal merah, coklat, atau hitam yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, katalis, atau bahan tambahan untuk industri baja. |
Magnesium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan magnesium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, pencair salju, atau bahan tambahan untuk industri kertas. |
Manganese Dioxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari mangan dan oksigen. Berbentuk padatan kristal hitam yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai katalis, baterai, atau bahan tambahan untuk industri keramik. |
Manganese Greensand | Sejenis pasir yang mengandung mangan, besi, dan silika. Berbentuk butiran berwarna hijau keabu-abuan yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai media filter, bahan pengoksidasi, atau bahan tambahan untuk industri air. |
Manganese Oxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari mangan dan oksigen. Berbentuk padatan kristal berwarna bervariasi dari putih hingga hitam yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, katalis, atau bahan tambahan untuk industri baja. |
Monosodium Phospate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam fosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Nitric Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening atau kuning yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pengukir, atau bahan baku untuk pupuk. |
Oxalid Acid | Sejenis asam organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Phosphoric Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari fosfor, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening atau sirup yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan baku untuk pupuk. |
Potassium Carbonate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam karbonat dan kalium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri kaca. |
Potassium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan kalium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, garam meja, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Potasium Nitrate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrat dan kalium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, bahan peledak, atau bahan tambahan untuk industri kembang api. |
Potassium Hydroxide | Sejenis basa anorganik yang terdiri dari kalium, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan baku untuk sabun. |
Soda Ash / Sodium Carbonate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam karbonat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kaca. |
Sodium Acid Pyrophosphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam pirofosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengembang, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Bisulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Sodium Dichromate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam kromat dan natrium. Berbentuk padatan kristal oranye yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Sodium Hexamete Phospate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam heksametafosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengikat, atau bahan tambahan untuk industri keramik. |
Sodium Hydrosulphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam hidrosulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, agen pengurang, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Sodium Hyposulfite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam hiposulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, agen pengawet, atau bahan tambahan untuk industri fotografi. |
Sodium Metabisulfite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam metabisulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengawet, agen pengoksidasi, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Metasilicate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam metasilikat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri kertas. |
Sodium Molybdate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam molibdat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, inhibitor korosi, atau bahan tambahan untuk industri kimia. |
Sodium Nitrate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, bahan peledak, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Nitrite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrit dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengawet, agen pengoksidasi, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Silicate | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari natrium, silikon, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih atau cairan kental yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengikat, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kaca. |
Sodium Silicoflouride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam silikofluorida dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengendap, bahan pengawet, atau bahan tambahan untuk industri semen. |
Sodium Stannate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam stannat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Sodium Sulphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengering, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kertas. |
Sodium Sulphide | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfida dan natrium. Berbentuk padatan kristal kuning atau cairan merah yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengurang, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kulit. |
Sodium Sulphite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengawet, agen pemutih, atau bahan tambahan untuk industri fotografi. |
Sodium Thiocyanate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam tiokianat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengikat, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Sulphamic Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pembersih, agen pengukir, atau bahan baku untuk pupuk. |
Sulphuric Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening atau gelap yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan baku untuk industri kimia. |
Tartaric Acid | Sejenis asam organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengembang, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Tetra Sodium Pyrophosphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam pirofosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengikat, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Tri Chloro Ethylene (TCE) dan PCE | Sejenis senyawa organik yang terdiri dari klorin, hidrogen, dan karbon. Berbentuk cairan bening yang mudah menguap. Digunakan sebagai pelarut, bahan pembersih, atau bahan baku untuk industri plastik. |
Trisodium Phosphate (TSP) | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam fosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri cat. |
Thiourea | Sejenis senyawa organik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, nitrogen, dan karbon. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengurang, bahan pengikat, atau bahan baku untuk industri farmasi. |
Vanadium Pentoxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari vanadium dan oksigen. Berbentuk padatan kristal kuning atau coklat yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai katalis, baterai, atau bahan tambahan untuk industri baja. |
PCE | Sejenis senyawa organik yang terdiri dari klorin, hidrogen, dan karbon. Berbentuk cairan bening yang mudah menguap. Digunakan sebagai pelarut, bahan pembersih, atau bahan baku untuk industri plastik. |
Zinc Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan seng. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengendap, agen pengukir, atau bahan tambahan untuk industri karet. |
Zinc Sulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan seng. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, obat mata, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Industri yang memproses bentuk fisik atau kimia dari logam untuk meningkatkan kinerja, kualitas, atau penampilannya. Metal treatment dapat mencakup perlakuan panas, perlakuan permukaan, pemesinan, pengelasan, atau pengecoran.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Activated Alumina | Sejenis aluminium oksida yang berpori dan memiliki luas permukaan yang tinggi. Digunakan sebagai adsorben, katalis, atau media filter untuk menghilangkan kontaminan dari air, udara, atau gas. |
Ammonia/Amoniak Liquid | Sejenis senyawa nitrogen dan hidrogen yang berbentuk gas berwarna tidak berwarna dengan bau menyengat. Dapat dicairkan di bawah tekanan atau pendinginan. Digunakan sebagai bahan baku untuk pupuk, plastik, eksplosif, pembersih, dan refrigeran. |
Ammonium Biflouride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam fluorida dan amonia. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pengikis kaca, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Ammonium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan amonia. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, baterai, solder, obat batuk, atau bahan tambahan untuk galvanisasi. |
Barium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan barium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pewarna api, agen pengendap, atau bahan tambahan untuk perlakuan panas. |
Calcium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan kalsium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pengering, pencair salju, atau bahan tambahan untuk beton. |
Calcium Nitrate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrat dan kalsium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, bahan peledak, atau bahan tambahan untuk beton. |
Chrome Oxide Green | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari kromium dan oksigen. Berbentuk padatan kristal hijau yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, bahan abrasif, atau bahan tambahan untuk keramik. |
Chromic Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari kromium, oksigen, dan hidrogen. Berbentuk cairan merah jambu yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Copper Oxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari tembaga dan oksigen. Berbentuk padatan kristal hitam atau merah yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, katalis, atau bahan tambahan untuk baterai. |
Copper Sulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan tembaga. Berbentuk padatan kristal biru yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai fungisida, herbisida, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Corrosion Inhibitors | Sejenis bahan kimia yang dapat mencegah atau mengurangi korosi pada logam atau paduan. Digunakan sebagai bahan pelindung, bahan pengawet, atau bahan tambahan untuk minyak dan gas. |
Ferric Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan besi. Berbentuk padatan kristal coklat atau cairan gelap yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai koagulan, agen pengukir, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Ferrous Sulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan besi. Berbentuk padatan kristal hijau atau cairan kuning yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, obat anemia, atau bahan tambahan untuk pewarnaan. |
Hydrochloric Acid/HCl | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari klorin, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pembersih, agen pengukir, atau bahan tambahan untuk industri kimia. |
Hydrofluoric Acid/HF | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari fluorin, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengikis, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk industri kaca. |
Hydrogen Peroxide 50% | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari hidrogen dan oksigen. Berbentuk cairan bening yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, antiseptik, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Iron Oxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari besi dan oksigen. Berbentuk padatan kristal merah, coklat, atau hitam yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, katalis, atau bahan tambahan untuk industri baja. |
Magnesium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan magnesium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, pencair salju, atau bahan tambahan untuk industri kertas. |
Manganese Dioxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari mangan dan oksigen. Berbentuk padatan kristal hitam yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai katalis, baterai, atau bahan tambahan untuk industri keramik. |
Manganese Greensand | Sejenis pasir yang mengandung mangan, besi, dan silika. Berbentuk butiran berwarna hijau keabu-abuan yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai media filter, bahan pengoksidasi, atau bahan tambahan untuk industri air. |
Manganese Oxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari mangan dan oksigen. Berbentuk padatan kristal berwarna bervariasi dari putih hingga hitam yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai pigmen, katalis, atau bahan tambahan untuk industri baja. |
Monosodium Phospate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam fosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Nitric Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening atau kuning yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pengukir, atau bahan baku untuk pupuk. |
Oxalid Acid | Sejenis asam organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Phosphoric Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari fosfor, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening atau sirup yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan baku untuk pupuk. |
Potassium Carbonate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam karbonat dan kalium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri kaca. |
Potassium Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan kalium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, garam meja, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Potasium Nitrate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrat dan kalium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, bahan peledak, atau bahan tambahan untuk industri kembang api. |
Potassium Hydroxide | Sejenis basa anorganik yang terdiri dari kalium, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan baku untuk sabun. |
Soda Ash / Sodium Carbonate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam karbonat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kaca. |
Sodium Acid Pyrophosphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam pirofosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengembang, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Bisulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Sodium Dichromate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam kromat dan natrium. Berbentuk padatan kristal oranye yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Sodium Hexamete Phospate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam heksametafosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengikat, atau bahan tambahan untuk industri keramik. |
Sodium Hydrosulphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam hidrosulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, agen pengurang, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Sodium Hyposulfite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam hiposulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pemutih, agen pengawet, atau bahan tambahan untuk industri fotografi. |
Sodium Metabisulfite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam metabisulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengawet, agen pengoksidasi, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Metasilicate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam metasilikat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri kertas. |
Sodium Molybdate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam molibdat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, inhibitor korosi, atau bahan tambahan untuk industri kimia. |
Sodium Nitrate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, bahan peledak, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Nitrite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam nitrit dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengawet, agen pengoksidasi, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Sodium Silicate | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari natrium, silikon, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih atau cairan kental yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengikat, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kaca. |
Sodium Silicoflouride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam silikofluorida dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengendap, bahan pengawet, atau bahan tambahan untuk industri semen. |
Sodium Stannate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam stannat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan tambahan untuk elektroplating. |
Sodium Sulphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengering, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kertas. |
Sodium Sulphide | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfida dan natrium. Berbentuk padatan kristal kuning atau cairan merah yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengurang, bahan pembersih, atau bahan baku untuk kulit. |
Sodium Sulphite | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengawet, agen pemutih, atau bahan tambahan untuk industri fotografi. |
Sodium Thiocyanate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam tiokianat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengikat, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Sulphamic Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pembersih, agen pengukir, atau bahan baku untuk pupuk. |
Sulphuric Acid | Sejenis asam anorganik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk cairan bening atau gelap yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengoksidasi, agen pembersih, atau bahan baku untuk industri kimia. |
Tartaric Acid | Sejenis asam organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengembang, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Tetra Sodium Pyrophosphate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam pirofosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pengikat, atau bahan tambahan untuk industri makanan. |
Tri Chloro Ethylene (TCE) dan PCE | Sejenis senyawa organik yang terdiri dari klorin, hidrogen, dan karbon. Berbentuk cairan bening yang mudah menguap. Digunakan sebagai pelarut, bahan pembersih, atau bahan baku untuk industri plastik. |
Trisodium Phosphate (TSP) | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam fosfat dan natrium. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengatur pH, bahan pembersih, atau bahan tambahan untuk industri cat. |
Thiourea | Sejenis senyawa organik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, nitrogen, dan karbon. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengurang, bahan pengikat, atau bahan baku untuk industri farmasi. |
Vanadium Pentoxide | Sejenis senyawa anorganik yang terdiri dari vanadium dan oksigen. Berbentuk padatan kristal kuning atau coklat yang tidak larut dalam air. Digunakan sebagai katalis, baterai, atau bahan tambahan untuk industri baja. |
PCE | Sejenis senyawa organik yang terdiri dari klorin, hidrogen, dan karbon. Berbentuk cairan bening yang mudah menguap. Digunakan sebagai pelarut, bahan pembersih, atau bahan baku untuk industri plastik. |
Zinc Chloride | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam klorida dan seng. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai agen pengendap, agen pengukir, atau bahan tambahan untuk industri karet. |
Zinc Sulfate | Sejenis garam anorganik yang terbentuk dari reaksi asam sulfat dan seng. Berbentuk padatan kristal putih yang mudah larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk, obat mata, atau bahan tambahan untuk industri tekstil. |
Industri ini berkaitan dengan penambangan dan pengolahan mineral menjadi logam murni atau bahan kimia. Prosesnya menggunakan bahan-bahan seperti asam sulfat, sianida, dan reagen flotasi untuk memisahkan dan memurnikan bijih, agar logam bisa didapat dengan efisien dan tetap ramah lingkungan.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acetic Acid | Digunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang. |
Activated Carbon | Digunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya. |
Aluminium Sulphate | Sebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif. |
Caustic Soda | Berperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium. |
Copper Sulphate | Sebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga. |
Ferric Chloride | Koagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik. |
Ferric Sulphate | Efektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri. |
Ferrous Sulfate | Agen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter. |
Hydrated Lime | Digunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH. |
Hydrochloric Acid | Dipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air. |
Hydrogen Peroxide | Oksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas. |
Poly Ferric Sulphate | Koagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri. |
Sodium Cyanide | Bahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif. |
Sodium Metabisulphite | Agen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat. |
Sodium Sulphate | Digunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida. |
Sodium Sulphite | Penghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair. |
Sodium Thiocyanate | Bahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut. |
Sulphuric Acid | Bahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat. |
TCBM | Bahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi. |
Industri ini mengekstrak dan mengolah sumber daya alam dari bumi, seperti minyak, gas, batubara, logam, atau mineral. Oil drilling and mining dapat melibatkan eksplorasi, ekstraksi, pemurnian, transportasi, atau distribusi.
Bahan Kimia | Deskripsi dan Penggunaan |
---|---|
Acetic Acid | Digunakan dalam proses leaching bijih logam tertentu, seperti uranium dan nikel, karena sifatnya yang kurang korosif dibanding asam mineral. Juga berperan dalam menetralkan limbah alkali dan mengendapkan logam berat dari effluent tambang. |
Activated Carbon | Digunakan dalam proses Carbon-in-Pulp (CIP) dan Carbon-in-Leach (CIL) untuk menyerap kompleks emas-sianida dari larutan. Juga digunakan dalam pemurnian gas buang smelter untuk menangkap merkuri dan senyawa volatil lainnya. |
Aluminium Sulphate | Sebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tambang, membantu mengendapkan partikel koloidal dan logam terlarut seperti arsenik dan kadmium melalui pembentukan flok aluminium hidroksida. |
Barium Sulphate | Dimanfaatkan sebagai bahan pemberat (weighting agent) dalam lumpur pengeboran (drilling mud) untuk menstabilkan sumur bor. Juga digunakan sebagai pelindung radiasi di area pengolahan bijih radioaktif. |
Caustic Soda | Berperan dalam ekstraksi alumina dari bauksit melalui proses Bayer, menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), dan membersihkan bijih dari pengotor organik. Dalam smelter, digunakan untuk elektrolisis pemurnian aluminium. |
Copper Sulphate | Sebagai aktivator dalam flotasi bijih sulfida (seperti seng dan timbal) serta katalis dalam heap leaching emas dan tembaga. Juga digunakan dalam elektrolisis pemurnian tembaga. |
Ferric Chloride | Koagulan kuat untuk mengolah air limbah yang mengandung sulfida, arsenik, dan fosfat. Juga digunakan dalam proses etching tembaga pada PCB daur ulang dari limbah elektronik. |
Ferric Sulphate | Efektif dalam pengendapan logam berat (seperti tembaga dan seng) dari limbah cair serta pengolahan air asam tambang dengan mengoksidasi besi ferro menjadi ferri. |
Ferrous Sulfate | Agen reduksi untuk mengubah kromium heksavalen (Cr⁶⁺) yang sangat toksik menjadi kromium trivalen (Cr³⁺) yang lebih stabil. Juga digunakan dalam pengendapan fosfat dari limbah smelter. |
Hydrated Lime | Digunakan untuk menetralkan air asam tambang (acid mine drainage), mengendapkan logam berat (seperti timbal dan kadmium), serta menstabilkan tailing dengan meningkatkan pH. |
Hydrochloric Acid | Dipakai dalam leaching bijih nikel laterit dan titanium, membersihkan kerak oksida pada peralatan smelter, serta regenerasi resin penukar ion di pabrik pengolahan air. |
Hydrogen Peroxide | Oksidator kuat untuk menghancurkan sianida (cyanide destruction) dalam tailing emas. Juga digunakan dalam pelindian bijih uranium dan pemurnian asam sulfat bekas. |
Poly Ferric Sulphate | Koagulan polimer yang lebih efektif daripada ferri sulfat biasa untuk mengolah limbah dengan kandungan padatan tersuspensi tinggi dan logam kompleks seperti arsenik dan merkuri. |
Sodium Cyanide | Bahan kimia utama dalam proses cyanidation untuk melarutkan emas dan perak dari bijih. Membentuk kompleks Au(CN)₂⁻ yang stabil, yang kemudian diadsorpsi oleh karbon aktif. |
Sodium Metabisulphite | Agen pereduksi untuk menghilangkan klorin berlebih dalam pengolahan air dan mendekomposisi sianida sisa menjadi senyawa kurang beracun seperti tiosianat. |
Sodium Sulphate | Digunakan sebagai aditif dalam flotasi mineral tertentu dan pembuatan deterjen untuk pembersihan peralatan tambang. Juga berfungsi sebagai depresan dalam flotasi bijih sulfida. |
Sodium Sulphite | Penghilang oksigen (oxygen scavenger) dalam sistem boiler smelter untuk mencegah korosi. Juga digunakan untuk mereduksi ion kromat dalam limbah cair. |
Sodium Thiocyanate | Bahan kimia alternatif dalam ekstraksi emas dan pemisahan logam berat melalui pembentukan kompleks logam-thiocyanate yang larut. |
Sulphuric Acid | Bahan kimia utama dalam heap leaching tembaga dan nikel, mengubah bijih oksida/sulfida menjadi larutan logam sulfat. Juga digunakan dalam elektrolisis seng dan pemurnian asam fosfat. |
TCBM | Bahan kimia khusus yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk menentukan kadar emas dalam sampel bijih atau tailing melalui metode titrasi. |
Hubungi kami untuk konsultasi gratis dengan salah satu ahli kami. Kami akan menggali kebutuhan, dan tujuan Anda
Kami akan membantu untuk memahami preferensi anda dan merekomendasikan produk yang paling cocok untuk anda
Kami akan mengirimkan produk ke lokasi Anda secara efisien dan tepat waktu
Kami adalah PT Adimitra Prima Lestari, distributor kimia terkemuka dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Kami memiliki berbagai macam produk bahan kimia dari supplier terpercaya, dan kami dapat mengirimkannya ke seluruh Indonesia dan Luar Negeri secara efisien